kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.296   -70,00   -0,43%
  • IDX 7.065   -110,75   -1,54%
  • KOMPAS100 1.025   -19,53   -1,87%
  • LQ45 796   -18,81   -2,31%
  • ISSI 225   -1,20   -0,53%
  • IDX30 416   -10,01   -2,35%
  • IDXHIDIV20 494   -14,82   -2,91%
  • IDX80 115   -2,20   -1,87%
  • IDXV30 119   -2,04   -1,69%
  • IDXQ30 136   -3,44   -2,46%

IPO Harum Energy oversubscribe


Jumat, 01 Oktober 2010 / 14:16 WIB
IPO Harum Energy oversubscribe


Reporter: Anna Suci Perwitasari |

JAKARTA. Strategi PT Harum Energy Tbk bersama penjamin emisinya yang memangkas jumlah saham yang dikeluarkan akhirnya berdampak positif. Dalam penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) yang dilakukan pada 28 - 30 September 2010 lalu, terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribe sebanyak 11 kali. Padahal jatah yang ditetapkan untuk investor lokal hanya 15% dari total saham.

"Oversubscribe untuk lokal sebanyak 11 kali," kata Direktur Utama Ciptadana Securities Ferry Budiman Tandja, Jumat (1/10).

Harum Energy mengeluarkan 500 juta lembar saham dengan komposisi sebanyak 200 juta saham baru. Sisanya, 300 juta saham, merupakan milik pendiri Harum, yaitu PT Karunia Bara Perkasa (KBP).

Menurut Ferry, Ciptadana dan Mandiri Sekuritas selaku penjamin emisi IPO Harum Energy mendapatkan jatah paling besar. Keduanya juga bersama-sama dengan 15 sindikasi lainnya. "Tapi 15 sindikasi itu hanya mendapatkan 200 lot saja," ungkapnya.

Banyak investor asing yang masuk ke saham perusahan tambang ini terjadi karena harga penawaran saham Harum Energy cukup murah dan berada di batas bawah penawaran yaitu Rp 5.200. Awalnya, Harum Energy menawarkan harga di kisaran Rp 5.000-Rp 6.300 per lembar saham.

Harum Energy telah menjatahkan untuk memberikan mayoritas sahamnya untuk dijual ke investor asing. "Asing dapat jatah 85% sisanya untuk lokal," ujar Ferry. Sementara pihak ritel hanya kebagian 20% dari 500 juta saham yang dikeluarkan perusahaan batubara ini.

Melalui aksi korporasi ini Harum akan mengantongi dana sekitar Rp 2,6 triliun. Namun yang akan masuk ke kantong Harum Energi hanya sekitar Rp 1,04 triliun; dan sisanya masuk ke kantong KBP. Meski dana yang diperoleh dari IPO ini tidak terlalu besar, Ferry bilang, Harum tetap bisa melanjutkan rencana yang telah disusun sesuai prospektus. Misalnya, Harum akan membayar sebagian utang ke beberapa debitur. Salah satunya, pinjaman ke Bank DBS sebesar US$ 80 juta.

Harum juga akan mengurangi jumlah saham greenshoe dari 65 juta menjadi 50 juta saham. Saham greenshoe ini akan digunakan untuk menciptakan stabilisasi harga saham Harum pasca-pencatatan saham perdana Harum pada 6 Oktober 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×