kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.331   3,00   0,02%
  • IDX 7.071   26,11   0,37%
  • KOMPAS100 1.029   6,51   0,64%
  • LQ45 798   3,03   0,38%
  • ISSI 226   2,23   0,99%
  • IDX30 417   1,24   0,30%
  • IDXHIDIV20 491   -0,12   -0,02%
  • IDX80 116   0,68   0,59%
  • IDXV30 119   1,01   0,86%
  • IDXQ30 135   -0,31   -0,23%

Kinerja Melesat, Begini Prospek Saham di IDX Basic Materials


Senin, 02 Juni 2025 / 19:35 WIB
Kinerja Melesat, Begini Prospek Saham di IDX Basic Materials
ILUSTRASI. Karyawan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) memeriksa material Refused-Derived Fuel yang akan dicacah untuk dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif di area green zone Pabrik Solusi Bangun Indonesia, Narogong, Kabupaten Bogor. SMGR siap mengalokasikan dana hingga Rp 300 miliar untuk pembelian kembali alias buyback saham. SMGR menilai buyback saham akan memperkuat keyakinan terhadap nilai jangka panjang perusahaan dan menjaga kepercayaan terhadap komitmen SMGR dalam mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. (Foto Dok. SMGR)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks sektor barang baku atau IDX Basic Materials tumbuh cukup signifikan sepanjang tahun 2025 berjalan. Bahkan, laju kenaikan indeks ini lebih tinggi dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan beberapa indeks sektoral lainnya.

Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan Senin (2/6), IDX Basic Materials berada di level 1.410,202 atau naik 0,59% dibandingkan perdagangan Rabu (28/5) pekan lalu. Sejak awal tahun, indeks ini mengalami kenaikan 12,65% year to date (ytd). Hal ini berbanding terbalik dengan kinerja IHSG yang bergerak volatil dan terkoreksi 0,21% ytd sejak awal tahun 2025.

IDX Basic Materials juga menjadi indeks sektoral dengan kinerja tertinggi kedua setelah IDX Technology atau indeks sektor teknologi yang tumbuh 65,73% ytd hingga Senin (2/6).

Baca Juga: Ini Saham Indeks Sri-Kehati Berubah, Saham Apa yang Direkomendasikan?

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan mengatakan, kenaikan kinerja indeks sektor barang baku dalam beberapa waktu terakhir cukup dipengaruhi oleh lonjakan harga saham-saham produsen emas seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Harga saham emiten ini meroket 114,89% ytd ke level Rp 3.320 per saham hingga Senin (2/6) sejalan dengan tren positif harga emas dunia.

Di samping itu, saham-saham komoditas lain seperti nikel dan timah yang masuk dalam IDX Basic Materials juga mulai mengalami rebound setelah sebelumnya terkoreksi cukup dalam.

Rebound ini turut memberikan kontribusi positif terhadap kinerja indeks sektor secara keseluruhan,” ujar dia, Senin (2/6).

Sebagai contoh, saham INCO yang masuk di indeks barang baku mengalami kenaikan harga 42,34% dalam sebulan terakhir atau month to month (mtm) ke level Rp 3.530 per saham pada Senin (2/6). Padahal, jika dihitung dari awal tahun, saham emiten ini masih mengalami koreksi 1,12% ytd.

Tidak hanya produsen komoditas, saham-saham konglomerasi berbasis barang baku seperti PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga mengalami lonjakan dan menjadi penopang indeks tersebut.

Baca Juga: Begini Prospek Kinerja Konstituen IDX High Dividend20 Setelah Musim Pembagian Dividen

Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham TPIA dan BRPT masing-masing naik 24% ytd dan 35,87% ytd hingga Senin (2/6). Kedua emiten milik Prajogo Pangestu ini masuk jajaran 5 besar saham penopang utama atau Top Leaders IHSG selama 2025 berjalan.

“Keduanya (TPIA dan BRPT) berkontribusi cukup besar terhadap penguatan indeks sektor bahan baku karena bobotnya tergolong signifikan dalam indeks tersebut,” tutur Ekky.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, indeks sektor barang baku sedang dalam tren bullish dan diyakini tren demikian akan berlanjut. Dia memperkirakan IDX Basic Materials akan terus bergerak naik hingga ke level 1.487 dalam waktu dekat. Proyeksi ini bisa saja terwujud selama saham-saham berkapitalisasi besar dalam indeks tersebut seperti BRPT dan TPIA terus mempertahankan tren kenaikan harga.

Selain itu, pemulihan ekonomi global juga bisa menjadi katalis positif bagi emiten-emiten sektor barang baku, terutama yang berbasis komoditas. Sebab, perbaikan kondisi ekonomi global biasanya ditandai oleh kenaikan harga berbagai komoditas di pasar.

“Peluang pemulihan ekonomi cukup terbuka lantaran sekarang terjadi eskalasi perang tarif antara AS dan China,” imbuh Nafan, Senin (2/6).

Nafan menyebut, ada beberapa saham pilihan dari IDX Basic Materials yang layak dipertimbangkan oleh investor. Di antaranya adalah AMMN, BRMS, MDKA, MBMA, INTP, dan SMGR yang mana seluruhnya direkomendasikan accumulative buy.

Target harga saham AMMN dipatok pada di level Rp 9.950 per saham, BRMS di level Rp 615 per saham, MDKA di level Rp 2.310 per saham, MBMA di level Rp 422 per saham, AVIA di level Rp 540 per saham, INTP di level Rp 6.200 per saham, dan SMGR di level Rp 3.410 per saham.

Di lain pihak, Ekky menyarankan investor untuk mencermati saham BRPT yang target harganya dalam waktu dekat bisa ke level Rp 1.500 per saham.

Selanjutnya: Kalbe & GE Produksi CT Scan Lokal Pertama, Targetkan 360 Unit untuk RS Dalam Negeri

Menarik Dibaca: Hujan di Tangerang, Simak Prakiraan Cuaca Besok (3/6) di Banten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×