kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

IPO, Dharma Satya klaim tawarkan PER menarik


Rabu, 08 Mei 2013 / 13:48 WIB
IPO, Dharma Satya klaim tawarkan PER menarik
ILUSTRASI. Jokowi sebut peran penting investasi sebagai dasar pemulihan ekonomi


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga komoditas sawit yang belum membaik tak menyurutkan niat PT Dharma Satya Nusantara (DSN) untuk melantai di bursa saham. Hari ini, Rabu (8/5), manajemen melakukan paparan publik terkait penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Adapun pihak penjamin emisinya adalah Ciptadana Securities dan BCA Sekuritas.

Manajemen bakal melepas sebanyak-banyaknya 500 juta saham baru atau setara dengan 21,32% dari modal disetor setelah IPO. Adapun range harga yang ditawarkan Rp 1.780 hingga  Rp 2.150 per saham.

Imelda Arismunandar, Director Investment Banking BCA Sekuritas, optimistis saham DSN bakal laku diserap pasar. "Soalnya, saham ini memiliki PER yang atraktif," imbuhnya.

Pendapat itu mengacu pada price earning ratio (PER) saham DSN sekitar 8,9 kali hingga 10,7 kali. Menurutnya, angka ini jauh dibawah PER industri yang melebihi 10 kali.

Lewat aksi ini, manajemen mampu memperoleh duit segar sekitar Rp 1,07 triliun. "Dananya akan kami gunakan untuk kebutuhan pengembangan bisnis kami," pungkas Djojo Boentoro, Direktur Utama DSN.

Lebih jauh Djojo menjelaskan, 50% duit segar itu akan dialokasikan untuk kegiatan penanaman baru dan konstruksi pabrik di Muara Wahau. Sebesar 30%-nya akan digunakan untuk pembayaran pinjaman bank, dan sisanya akan digunakan untuk relokasi pabrik pengolahan kayu dengan alokasi 10% serta modal kerja sebesar 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×