kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,82   2,18   0.24%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IPO, Damai Sejahtera (UFOE) akan bangun toko dan gudang baru di Gresik dan Banjarbaru


Senin, 01 Februari 2021 / 10:26 WIB
IPO, Damai Sejahtera (UFOE) akan bangun toko dan gudang baru di Gresik dan Banjarbaru
ILUSTRASI. Penjualan produk elektronik dan furnitur di gerai UFO Elektronika milik PT Damai Sejahtera Abadi Tbk.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas sebanyak 457,5 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 

Saham tersebut dilepas dengan harga Rp 101 per saham. Dus dari aksi penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) ini UFOE mendapatkan dana segar senilai Rp 46,2 miliar. 

Direktur Utama Damai Sejahtera Abadi Poedji Harixon mengatakan pihaknya akan menggunakan dana hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi untuk investasi penambahan tanah beserta bangunan untuk toko dan gudang di Gresik dan Banjarbaru serta sisanya akan digunakan untuk modal kerja. Dana yang digunakan untuk gerai baru tersebut dialokasikan sebesar 91,7% dari hasil IPO atau sekitar Rp 42,36 miliar. 

"Kami memiliki 19 gerai yang tersebar di Jawa, Bali dan Kalimantan. Kami terus berinovasi dan berkomitmen membuka gerai baru dan menambah ke kota-kota di Indonesia," jelas Poedji saat seremoni pencatatan virtual, Senin (1/2). 

Baca Juga: Harga saham Damai Sejahtera Abadi (UFOE) melesat 34,65% pada perdagangan perdana

Berdasarkan data prospektus, komposisi pemegang saham UFOE setelah IPO, yakni PT Damai Sejahtera Lestari Investama 72%, Ir. Pudji Harianto 4,8%, Poedji Harixon 3,20%, dan masyarakat 20%.

Direktur Keuangan UFOE Soeliana Tanumihardjo menjelaskan bahwa fundamental saat ini sangat baik, UFOE membukukan penjualan pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 sebesar Rp 343,3 miliar, naik 11,4% dibandingkan penjualan pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 

"Peningkatan penjualan elektronik dipengaruhi adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan adanya sistem work from home (WFH), sehingga kebutuhan masyarakat terhadap barang elektronik menjadi meningkat," kata Soeliana dalam rilis, Senin (1/2). 

Selain itu, terdapat peningkatan laba tahun berjalan 57,5% dibandingkan dengan periode tanggal 30 Juni 2019 menjadi Rp 2,52 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan laba kotor sebesar Rp 4,3 miliar atau 17,63% menjadi Rp 28,93 miliar.

Baca Juga: Damai Sejahtera Abadi akan melantai di BEI dengan kode saham UFOE

Adapun total aset pemilik gerai elektronik UFO ini tercatat sebesar Rp 290,5 miliar dengan total liabilitas sebesar Rp 171,6 miliar dan total ekuitas sebesar Rp 118,9 miliar. Dengan pencapaian positif itu, UFOE berencana untuk membagikan dividen setelah IPO kepada pemegang saham dengan besaran dividen yakni sebesar 25% dari laba bersih tahun buku yang bersangkutan, dimulai dari tahun 2021 berdasarkan laba bersih tahun buku 2020.

Lebih lanjut Poedji menjelaskan bahwa bisnis utama berserta anak usaha yaitu PT Universal Joyo Lestari mencakup perdagangan produk-produk elektronik dan furnitur. Produk-produk elektronik yang dipasarkan merupakan barang siap pakai terbagi menjadi tiga kategori yaitu consumer electronics seperti TV, DVD, audio, dan smartphone kemudian small appliance seperti setrika, blender, rice cooker serta medium appliance seperti AC, kulkas, mesin cuci. Sedangkan untuk produk-produk furnitur yang diperdagangkan meliputi furnitur untuk melengkapi rumah, kantor, apartemen maupun hotel seperti baby box, spring bed, sofa dan sejenisnya.

Dalam aksi korporasi ini, UFOE menunjuk Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Direktur Investment Banking Investindo Nusantara Sekuritas Anshy M Sutisna menjelaskan pada masa penawaran umum tercatat sebanyak 1.557 investor melakukan pemesanan saham UFOE. Dari total pemesanan saham yang masuk, sejumlah 1.488 merupakan permintaan yang berasal dari pooling allotment

"Sehingga terjadi oversubscribed sebesar 38,05 kali dari jumlah saham yang ditawarkan, yang menyebabkan kelebihan permintaan sebanyak 1,37 kali dari total IPO. Berdasarkan sistem penjatahan yang ditetapkan, 99% adalah alokasi untuk penjatahan pasti (fixed allotment) dan 1% untuk penjatahan terpusat (pooling allotment),” kata Anshy.

Baca Juga: Hajatan IPO Masih Ramai, Tiga Perusahaan Siap Listing Awal Bulan Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×