kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IPO Blue Bird sulit terealisasi di kuartal I


Rabu, 19 Februari 2014 / 19:32 WIB
IPO Blue Bird sulit terealisasi di kuartal I
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tampaknya, niat Blue Bird Group untuk terjun ke bursa saham alias Initial Public Offering (IPO) bakal sulit terlaksana pada kuartal pertama tahun ini.

Sebab, hingga saat ini perusahaan taksi Burung Biru ini masih belum bisa meneruskan langkahnya akibat ada beberapa progres yang tertunda dari institusi keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Belum ada kepastian kapan, karena kita masih menunggu ijin dari OJK. Sementara dokumen sudah kita siapkan dan sedang dalam progres," ucap Sigit, Rabu (19/2).

Padahal, jika Blue Bird menggunakan Laporan Keuangan di bulan September, maka kesempatan perusahaan taksi ini hanya tinggal satu bulan saja. Sebab, batas berlaku laporan keuangan untuk menentukan valuasi adalah enam bulan. Jika tak ada pernyataan pra efektif dari OJK selama 6 bulan itu akan dinyatakan hangus.

Sekadar info saja, IPO Blue Bird sempat terbelit dengan kasus gugatan sengketa hukum dengan Mintarsih A Latief, mantan jajaran direksi Blue Bird taxi saat itu. Mintarsih menggugat karena kepemilikan saham Mintarsih sebesar 15% saham Blue Bird Taxi hangus, sejak Purnomo Prawiro mendirikan PT Blue Bird tanpa ada kata "Taxi"pada tahun 2001.

Adapun, Muntarsih juga sempat menggugat pihak OJK untuk menunda rencana IPO Blue Bird.

Reza Nugraha, analis MNC Securities memproyeksikan jika peluang Blue Bird untuk mencatatkan saham di bursa pada kuartal pertama sangat tipis. "Jika dalam seminggu ini tidak ada perkembangan dari OJK, bisa jadi batal. Untuk itu Blue Bird harus menggunakan tutup buku pada Desember atau akhir tahun," jelasnya.

Sementara, ia melihat, kesempatan IPO Blue Bird Grup yang baik adalah kuartal pertama. "Apabila mereka (Blue Bird) menggunakan buku bulan Desember, investor akan berhati-hati dan wait and see, sebab April-Mei berlangsung Pemilu," tuturnya. Dampaknya, saham yang ditawarkan ke publik akan sedikit terserap, atau tidak mencapai oversubscribed yang tinggi.

Padahal, lanjut Reza, IPO Blue Bird merupakan salah satu yang dinantikan para investor selama ini. Sebab dari segi kinerja keuangan dan merek perusahaan sudah dikenal baik oleh publik. Untuk itu, ia menyarankan, jika Blue Bird menggunakan laporan keuangan Desember nanti, maka waktu yang paling pas untuk perusahaan IPO adalah di bulan Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×