Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berencana melantai di pasar modal (initial public offering/IPO) tahun depan, dinilai tidak akan langsung mendorong naik saham induk usaha perusahaan tersebut.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, dampak dari IPO anak usaha terhadap induk usaha, umumnya tidak terlalu besar. Bahkan, berdasarkan pengalaman yang sudah ada, kinerja induk usaha justru tidak sebagus anak usahanya.
"Sebut saja INDF dan ICBP, dimana ICBP kelihatan lebih bagus performance sahamnya ketimbang induk usahanya," kata William kepada Kontan.co.id, Selasa (18/12).
Asal tahu saja, tahun depan rencananya beberapa calon emiten BUMN bakal menggelar IPO, seperti PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Adhi Persada Gedung, PT Adhi Commuter Properti, PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), PT Wika Industri dan Konstruksi, PT Rumah Sakit Pelni dan PT PP Energy.
"Kalau dari saham saham di atas, yang menarik menurut saya ada WIKA Realty dan kedua anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI)," ungkapnya.
Ini karena rencana IPO WIKA realty sudah tertunda beberapa kali, sehingga secara psikologis pasar sudah sangat menunggu nunggu rencana tersebut dieksekusi. Selain itu, anak usaha ADHI juga menarik untuk ditunggu IPO-nya di tahun depan, apalagi perusahaan itu bergerak di bidang properti.
"Sektor ini (properti) diprediksi akan menguat tahun depan, jadi akan menarik minat pasar juga. Saya kira akan lebih baik (IPO emiten BUMN) dilaksanakan sebelum pertengahan tahun, karena siklusnya memasuki Mei (indeks) koreksi," jelas William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News