Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun depan, beberapa anak usaha milik perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk melantai di bursa lewat gelaran initial public offering (IPO). Tak tanggung-tanggung, dibandingkan tahun tahun sebelumnya, jumlah anak usaha BUMN yang bakal masuk ke pasar modal 2019 lebih banyak, mencapai tujuh perusahaan.
Beberapa calon emiten BUMN yang bakal melakukan IPO di tahun depan yakni, PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Adhi Persada Gedung, PT Adhi Commuter Properti, PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), PT Wika Industri dan Konstruksi, PT Rumah Sakit Pelni dan PT PP Energy.
Analis Royal Investium Sekuritas Wijen Ponthus menilai, untuk IPO di tahun politik sebenarnya agak berisiko, lantaran kondisi investor yang cenderung wait and see.
Namun, untuk beberapa emiten khususnya yang merupakan bagian dari BUMN, Wijen menilai prospeknya masih cukup bagus, hanya saja perlu dipertimbangkan waktu yang tepat untuk mulai masuk bursa.
"Akan lebih bagus memang setelah Pilpres, karena investor sudah punya kepastian terhadap kondisi yang ada," ungkap Wijen kepada Kontan.co.id, Selasa (18/12).
Adapun calon emiten yang paling menarik dinanti IPOnya menurut Wijen yakni anak usaha ADHI. Mengingat, beberapa proyek yang digarap emiten tersebut cukup banyak dan dari berbagai sektor mulai dari bangunan hingga transportasi.
"Saya lihat paling prospektif Adhi Karya, karena bangunan dia ada, commuter juga ada dan kontraknya juga ada kita lihat. Jadi itu yang paling seksi menurut saya," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News