Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia akan kedatangan emiten baru. PT Adhi Commuter Properti, anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI), akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Adhi Commuter Properti mengadakan masa penawaran awal pada 12-25 November 2021. Setelah mendapat tanggal efektif yang diperkirakan pada 30 November 2021, Adhi Commuter Properti akan melakukan penawaran umum di tanggal 2-8 Desember 2021. Apabila semua berjalan lancar, sahamnya akan dicatatkan secara resmi di bursa atau listing pada 10 Desember 2021.
Dalam masa bookbuilding, perusahaan pengembang properti berbasis transportasi massal itu akan melepas sebanyak-banyaknya 8.011.204.500 saham atau 28,6% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham.
Setiap sahamnya akan ditawarkan di kisaran harga Rp 130-Rp 200. Dus, Adhi Commuter Properti berpotensi meraup dana segar antara Rp 1,04 triliun hingga Rp 1,6 triliun.
"Perolehan dana ini akan kami manfaatkan 45% untuk pengembangan proyek eksisting dan recuirring. Selanjutnya 35% untuk akusisi atau pengembangan lahan baru, dan sisanya 20% untuk pembayaran kembali sebagian pokok obligasi Seri A yang sudah kami lakukan sebelumnya," jelas Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Rizkan Firman dalam konferensi pers public expose IPO PT Adhi Commuter Properti yang digelar secara virtual, Jumat (12/11).
Baca Juga: Adhi Commuter Properti cetak kenaikan marketing sales hingga 155% per kuartal III
Dalam prospektus awal diungkapkan, proyek eksisting dan recurring yang dimaksud antara lain proyek LRT City Tebet dan condominium hotel bermerek Stay G di kawasan DKI Jakarta. Ada juga LRT City Sentul, Adhi City Sentul, dan Stay G di kawasan Bogor.
Di kawasan Tangerang ada proyek Cisauk Point –member of LRT City dan Oase Park –member of LRT City, serta Stay G. Di kawasan Bekasi, ada proyek LRT City Bekasi – Green Avenue dan Stay G. Adapun di kawasan Depok, ada proyek LRT City Cibubur.
Sementara, penggunaan dana untuk akusisi atau pengembangan lahan baru yang dimaksud adalah pengembangan kawasan baru di tanah seluas 5 hektare milik PT Rajawali Nusantara Indonesia yang berlokasi di Pancoran, Jakarta Selatan. Tanah tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek Mixed Use Development (Apartement, Komersial dan Perkantoran). Perkiraan dana yang dibutuhkan Rp 250 miliar.
Selain itu, Adhi Commuter Properti akan mengakuisisi lahan baru berupa tanah seluas 12 hektare (ha) milik individu-individu dan/atau badan hukum yang berlokasi di Pakansari, Bogor. Tanah tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek perumahan tapak dan komersial area. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk mengakuisisi lahan tersebut sekitar Rp 53 miliar.
Akuisisi lahan baru juga akan dilakukan terhadap 3,6 ha milik PT Prakarsa Triotama Jayayang yang berlokasi di Cikunir, Bekasi. Tanah tersebut juga akan digunakan untuk pengembangan proyek Mixed Use Development. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk mengakuisisi lahan tersebut sekitar Rp 271 miliar.
Adhi Commuter Properti juga akan mengakuisisi lahan baru yang berupa tanah seluas 4.500 meter persegi milik PT Adhi Persada Properti (APP) yang berlokasi di Cikunir, Bekasi. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk mengakuisisi lahan tersebut sekitar Rp 34,78 miliar. Tanah itu akan digunakan untuk pengembangan proyek Mixed Use Development.
Sekadar informasi, dalam menggelar IPO, Adhi Commuter Properti menggandeng PT Bahana Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Selanjutnya: Adhi Commuter Properti optimistis penjualan proyek TOD kian meningkat, ini faktornya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News