Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga emas menuju kenaikan mingguan sebelum dirilisnya data tenaga kerja AS dan indeks manufaktur China hari ini (1/4).
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 07.27 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran segera diperdagangkan di posisi US$ 1.231,90 per troy ounce dari US$ 1.232,75 per troy ounce kemarin.
Pada kuartal I, harga si kuning mentereng melompat 16%. Ini merupakan kenaikan kuartalan terbesar sejak 1986 silam.
Kenaikan harga emas terkait erat dengan melemahnya posisi dollar AS ke level terendah sembilan bulan. Dollar tak bertenaga setelah pernyataan dovish The Federal Reserve yang merefleksikan kecemasan dampak perlambatan ekonomi global terhadap ekonomi AS. Investor mengartikan, suku bunga AS belum akan naik dalam waktu dekat.
Sementara itu, ekonom meramal, lapangan kerja baru di AS naik 205.000 pada Maret lalu dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 242.000 saat tingkat pengangguran berada di posisi 4,9%.
Survei terpisah menunjukkan, ekonom memprediksi indeks manufaktur China akan terkontraksi, setelah Standard & Poor's memangkas outlook peringkat utang China dari stabil menjadi negatif pada Kamis kemarin.
"Emas ditutup positif pada akhir kuartal I, konsolidasi dengan sangat mengesankan seperti yang terjadi pada Januari dan Februari," jelas Jordan Eliseo, chief economist at trader Australian Bullion Co yang berbasis di Sydney.
Dia menambahkan, harga emas akan menguji level US$ 1.200-US$ 1.210 sebelum naik lebih tinggi lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News