Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tumbang, memangkas reli mingguan. Koreksi terjadi setelah minyak sawit naik signifikan dalam dua hari sebelumnya, sehingga memicu sebagian investor menjual kepemilikannya.
Kontrak CPO untuk pengiriman September di Malaysia Derivatives Exchange tergelincir 0,9% ke RM 3.116 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.127. Koreksi ini memangkas reli mingguan yang sebesar 1,6%.
Adapun, hingga pukul 13.50 WIB, kontrak yang sama bergerak ke RM 3.127 atau setara US$ 1.039,907 per metrik ton.
Selama dua hari sebelumnya, kontrak berjangka melejit 3,6%. Ini kenaikan terbesarnya sejak 30 November. Reli tajam ini dipicu spekulasi China mungkin mempertahankan pertumbuhan ekonominya di sekitar 9%, sehingga mendorong naiknya permintaan minyak nabati. Departemen Pertanian AS menyebut, Cina adalah negara pengonsumsi terbesar minyak nabati.
"Apa yang terjadi di pasar hanya profit taking," kata Donny Khor, wakil presiden senior untuk options & futures di OSK Investment Bank Bhd, hari ini.
Hari ini, surveyor Interfek melaporkan, ekspor Malaysia meningkat menjadi 752.047 ton dalam 15 hari pertama bulan Juli, dari 671.314 ton bulan sebelumnya. "Kenaikan ekspor sesuai ekspektasi, dan sudah terefleksi dalam harga," lanjut Khor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News