Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dari 21 saham yang tengah diselidiki Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut tiga saham yang terindikasi sebagai saham gorengan. Ketiganya dinilai memiliki pergerakan indeks perdagangan yang dinilai kurang wajar alias unusual market activity (UMA).
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi menyarankan investor untuk berhati-hati pada saham yang terindikasi sebagai saham gorengan. Selain itu, investor juga perlu paham mengenai kriteria saham yang baik, dilihat dari kinerja perusahaannya.
"Pertama, tentu harus paham tentang perusahaannya, baik fundamental, personal, laporan keuangan, prospektus dan tentu volume trading historical," kata Rovandi kepada Kontan, Senin (20/8).
Selain itu, investor khususnya investor retail harus mulai meng-upgrade tradingnya baik dari sisi pengetahuan, style dan time framenya. Ke depan, dia menilai, baik follower atau sebagai "bandar" perlu terus berhati-hati.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Sihar Manullang menyebutkan, ketiga saham tersebut adalah, PT Wicaksanan Overseas International Tbk (WICO), PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) dan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC).
"Dari tiga saham tersebut, susah untuk mencari profit dalam jangka pendek ataupun menengah. Tapi di saham yang lain tentu masih bisa," jelasnya.
Di sisi lain, dengan diungkapnya tiga saham yang terindikasi sebagai saham gorengan, Rovandi justru mengapresiasi keseriusan OJK untuk membuktikan siapa saja saham yang tergolong dalam saham gorengan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News