kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Investor menunggu BOJ, gerak bursa Asia flat


Rabu, 21 September 2016 / 08:22 WIB
Investor menunggu BOJ, gerak bursa Asia flat


Sumber: CNBC,Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Bursa Asia tak banyak mengalami perubahan saat dibuka pada Rabu (21/9) pagi ini. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.25 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun kurang dari 0,1%.

Sedangkan data CNBC menunjukkan, sejumlah indeks acuan Asia bergerak mixed. Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang, misalnya, turun 0,33%. Sedangkan indeks Topix Jepang turun 0,29%. Penurunan bursa Jepang terjadi bersamaan dengan penguatan yen. Pagi ini, nilai tukar yen berada di posisi 101,66 per dollar AS, sedikit lebih tinggi dibanding level penutupan sebelumnya di 101,69.

Di Jepang, saham-saham perbankan dan saham berbasis ekspor tertekan seiring aksi wait and see investor terhadap kebijakan BOJ siang ini.

Saham Mitsubishi UFJ turun 0,81%, SMFG turun 0,44%, dan Mizuho Financial turun 0,46%. Saham-saham eksportir yang tertekan antara lain: Nissan turun 0,69% dan Sony turun 1,27%.

Sedangkan di Australia, indeks ASX 200 naik 0,18% di mana hampir bergerak positif. Sektor energi berhasil naik 0,12%, sedangkan sektor bahan baku naik 0,53%.

Adapun indeks Kospi turun 0,11%.

Market berekspektasi, bank sentral Jepang akan memangkas suku bunga acuan mereka ke teritori negatif lebih dalam lai. BOJ juga diprediksi akan memangkas nilai pembelian obligasi pemerintah jangka panjang sehingga bisa menyeimbangkan biaya besar dari suku bunga negatif.

"Saat ini, pasar memilih menunggu sehingga penurunan lebih disebabkan oleh pergerakan positif yen," jelas David de Garis, senior economist National Australia Bank (NAB) kepada CNBC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×