kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,60   5,14   0.56%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor memburu SUN tenor pendek dan menengah pada lelang hari ini


Selasa, 18 Februari 2020 / 21:47 WIB
Investor memburu SUN tenor pendek dan menengah pada lelang hari ini
ILUSTRASI. Staf treasury memperhatikan lelang Surat Utang Negara (SUN) di Dealing Room Bank Rakyat Indonesia, Selasa (10/9). Dari jumlah penawaran yang masuk pada lelang SUN, pemerintah hanya menyerap dana sebanyak Rp 18,5 triliun.


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (18/2) menunjukkan pasar obligasi Indonesia tengah bergairah dan diselimuti tren positif. Terbukti, jumlah penawaran yang masuk memecahkan rekor sebelumnya hingga mencapai Rp 127,11 triliun.

Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap dana sebanyak Rp 18,5 triliun. Angka ini masih lebih tinggi dari target indikatif sebesar Rp 15 triliun.

Pada lelang kali ini seri FR0081 menjadi seri primadona yang paling banyak diburu. Jumlah penawaran yang masuk untuk SUN seri acuan lima tahun ini mencapai Rp 37,24 triliun. Meski begitu, seri ini bukan seri yang paling banyak dimenangkan pemerintah, melainkan seri FR0082 dengan tenor 10 tahun dan FR0080 dengan tenor 15 tahun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai, seri benchmark ini menjadi diburu karena paling likuid di pasar surat utang. “Dengan terbukanya risiko global ke depan, seri paling likuid dengan imbal hasil menarik akan diburu investor,” terangnya pada Kontan.co.id, Selasa (18/2).

Baca Juga: Dianggap lebih aman, pasar SUN makin bergairah

Selain itu tenor jangka pendek dan menengah akan lebih populer di kalangan investor karena volatilitasnya yang rendah serta minimnya perubahan harga dan yield.

Senada, Head of Economic and Research UOB Enrico Tanuwidjaja mengatakan obligasi dengan jangka waktu yang panjang memiliki risiko durasi atau duration risk. “Ini akan menjadi pedang bermata dua baik untuk pemerintah maupun pembeli. Semakin pendek jangka waktunya semakin mudah bagi investor keluar untuk taking profit,” kata Enrico.

Enrico menambahkan, kecenderungan investor untuk membeli aset aman mungkin tidak akan bertahan lama. Pasalnya, saat ketidakpastian global menurun serta kondisi pasar saham di Indonesia berangsur membaik, akan ada kecenderungan dari investor untuk kembali bertransaksi di saham dan melepas obligasi.

Baca Juga: Rekor lagi, jumlah penawaran lelang SUN hari ini mencapai Rp 127,11 triliun

Berikut besaran rincian jumlah nominal dimenangkan pada masing-masing seri sekaligus besaran yield rata-rata tertimbang pada lelang SUN hari ini:

  • SPN03200519 yang jatuh tempo pada 19 Mei 2020. Nilai yang dimenangkan Rp 1,5 triliun dengan yield rata-rata sebesar 2,89%
  • SPN12210205 yang jatuh tempo pada 5 Februari 2021. Nnilai yang dimenangkan Rp 1,5 triliun dengan yield rata-rata sebesar 3,5%
  • FR0081 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025. Nilai yang dimenangkan Rp 3,6 triliun dengan yield rata-rata sebesar 5,69%
  • FR0082 yang jatuh tempo pada 15 September 2030. Nilai yang dimenangkan Rp 3,85 triliun dengan yield rata-rata 6,51%
  • FR0080 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035. Nilai yang dimenangkan Rp 3,85 triliun dengan yield rata-rata 7%
  • FR0083 yang jatuh tempo pada 15 April 2040. Nilai yang dimenangkan Rp 1,5 triliun dengan yield rata-rata 7,26%
  • FR0076 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048. Nilai yang dimenangkan Rp 2,7 triliun dengan yield rata-rata 7,46%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×