Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) untuk melepas 51% saham PT Dairi Prima Minerals ke China NFC, diharap mampu memperkuat keuangan perseroan di masa depan.
Analis Indovest Semesta Sekuritas Aditya Perdana Putra menilai, langkah divestasi yang dilakukan BRMS lewat Dairi Prima Menerals memiliki prospek positif. Terlebih, dana US$ 198 juta yang bakal diterima BRMS lewat pelepasan 51% saham tersebut, akan dialokasi untuk pendanaan proyek tambang di Palu.
"Dana akan fokus digunakan untuk pengembangan di copper and gold. Sementara, harga komoditas gold tahunan naik 7%, sementara copper secara tahunan naik 22%," ujarnya kepada Kontan.co.id di Jakarta, Senin (14/5).
Melihat potensi tersebut, Aditya mengatakan ada keyakinan besar dari prospek BRMS ke depan. Terlebih, dengan melihat kenaikan harga kedua komoditas tersebut. Selain itu, penjualan dari Dairi Prima juga akan mengurangi porsi utang BRMS dan sekaligus menyokong ekspansi dari unit bisnis dari Gorontalo Minerals dan Citra Palu.
Meskipun punya prospek cerah, Aditya belum menganjurkan investor masuk ke BRMS saat ini. Dilihat dari kinerja perusahaan yang masih merugi di kuartal I-2018, maka investor perlu bersikap wait and see karena berpotensi menciptakan level support baru.
"Investor masih harus mencermati ruginya itu, apakah di kuartal II bisa semakin kecil kerugiannya atau tidak. Secara teknikal juga posisi nya masih down trend," jelasnya.
Menurutnya, saat BRMS kuat berada di atas level 72, investor perlu mencermati apakah mengarah pada penguatan. "Kalau ada di bawah itu, masih bearish trend," tandasnya. Pada Senin (14/5), harga saham BRMS stagnan di level Rp 68 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News