kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.782   14,00   0,09%
  • IDX 7.495   15,66   0,21%
  • KOMPAS100 1.160   5,20   0,45%
  • LQ45 920   6,64   0,73%
  • ISSI 226   -0,42   -0,18%
  • IDX30 475   4,07   0,87%
  • IDXHIDIV20 573   5,09   0,90%
  • IDX80 133   0,84   0,63%
  • IDXV30 140   1,19   0,85%
  • IDXQ30 158   1,00   0,64%

Investor lokal kini dominasi pasar modal


Kamis, 03 Agustus 2017 / 20:55 WIB
Investor lokal kini dominasi pasar modal


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Komposisi kepemilikan efek oleh investor asing dan lokal pada tahun ini menujukkan perubahan tren dibandingkan tahun lalu. Dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kepemilikan lokal kini lebih besar daripada asing.

Per 21 Juli 2017, porsi kepemilikan investor lokal di pasar modal sebesar 52,54%, sedangkan investor asing hanya 47,46%. Padahal, tahun lalu pada periode yang sama, investor lokal hanya memegang 42,07% dan pemodal asing mendominasi dengan porsi 57,93%.

KSEI mencatat, nilai investasi investor di pasar modal Indonesia pada 2017 mencapai Rp 3.942 triliun, naik 16,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 3.381 triliun.

Portofolio saham masih menjadi favorit dengan nilai aset Rp 3.429 triliun atau setara 87% total penempatan aset di pasar modaI. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode tahun sebelumnya Rp 2.996 triliun, namun porsinya turun jadi sekitar 88,6% dari total aset.

Liyanto Sudarso, Investment Analyst MNC Asset Manegement menyatakan, investor asing saat ini berfikir bahwa IHSG sudah terlalu mahal dibandingkan dengan pasar regional. Selain itu, PE Ratio saat ini sudah hampir 20x pada level saat ini.

Hal tersebut juga terjadi lantaran tak terlepas dari ekspektasi investor terhadap sentimen The Fed. Sebab, The Fed mulai melakukan trim down balancesheet. Sehingga mengakibatkan likuiditas di pasar berkurang, dan yield obligasi di Amerika Serikat naik. Ini berpotensi membuat capital outflow dari emerging market seperti Indonesia.

"Tapi mungkin habis September sebagian dana asing akan kembali lagi. Untuk mengantisipasi Gross Domestic Product (GDP) full year 2017 yang lebih baik dari 2016," papar Liyanto.

Dia menambahkan, investor asing akan menunggu sentimen positif dari dalam negeri. Misalnya saja membaiknya daya beli masyarakat yang sempat jatuh pada inflasi Juli 2017. Selain itu, stabilnya harga komoditas seperti batubara dan CPO, percepatan pembangunan infrastruktur dan stabilnya kondisi politik dalam negeri.

"Intinya, mereka akan tunggu sentimen apa yang bisa berdampak positif ke earning emiten pada IHSG," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×