kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Investor Lebih Hati-Hati Terhadap Lelang SUN Jelang RDG BI


Senin, 16 Oktober 2023 / 05:25 WIB
Investor Lebih Hati-Hati Terhadap Lelang SUN Jelang RDG BI
Karyawan salah satu sekuritas mengamati pergerakan saham di Jakarta. Investor Lebih Hati-Hati Terhadap Lelang SUN Jelang RDG BI


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang dilakukan pada Selasa (17/10) diprediksi tak semenarik sebelumnya. Minat investor diperkirakan cenderung rendah karena masih berhati-hati masuk ke pasar obligasi tanah air akibat suku bunga tinggi Amerika Serikat (AS).

Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas,  mengatakan, turunnya antusiasme investor terhadap pelaksanaan lelang SUN ataupun sukuk belakangan ini karena ketidakpastian pasar meningkat.

Apalagi Bank Sentral AS,  The Fed tetap menyuarakan suku bunga perlu naik satu kali lagi, sebelum tutup tahun ini.

“Pembahasan terakhir The Fed masih berpotensi mengerek bunga yang menciptakan ketidakpastian,” ucap Ramdhan saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (15/10).

Baca Juga: Volatilitas Global Meningkat, Investor Lakukan Aksi Jual di Pasar Obligasi

Ramdhan menambahkan, lonjakan imbal hasil atau yield US Treasury juga menyebabkan keluarnya dana dari emerging market termasuk Indonesia. Yield US Treasury sempat kembali menyentuh level tinggi di 4,7% pada 13 Oktober 2023.

Dari dalam negeri, minat investor akan mencermati pelemahan rupiah dan menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 18 Oktober – 19 Oktober 2023. Sehingga, kondisi ini mendorong investor untuk wait and see yang bisa berpengaruh pada penawaran masuk lelang. 

Ramdhan mengatakan, kondisi pasar surat utang Indonesia saat ini memang didukung penguatan yield, namun volume masih rendah di pasar sekunder (secondary market). Hal itu mengindikasikan pula investor akan meminta yield lebih tinggi pada lelang SUN Selasa depan.

Baca Juga: Volatilitas Global Meningkat, Investor Lakukan Aksi Jual di Pasar Obligasi

Menurut Ramdhan penawaran lelang SUN masih bisa mencapai Rp 20 triliun, namun nampaknya tidak akan lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya Rp 22,42 triliun. Solidnya data makro ekonomi masih akan menjadi daya tarik pasar SUN dan didukung likuiditas pasar domestik.

Adapun pemerintah memasang target indikatif lelang sebesar Rp 19 triliun – Rp 28,5 triliun pada Selasa (17/10). Terdapat enam surat utang yang ditawarkan yakni SPN03240117, SPN12241017, FR0095, FR0100, FR0098, FR0097 serta FR0089.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×