Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Jumlah investor kripto Indonesia telah mencapai 20,16 juta orang per April 2024. Di balik angka tersebut, mayoritas investor kripto di Indonesia didominasi oleh masyarakat di rentang usia 18 hingga 35 tahun.
Chief Compliance Officer (CCO) PT Rekeningku Dotcom Indonesia (Reku), Robby mengatakan bahwa besarnya minat generasi muda terhadap kripto ini salah satunya didorong oleh kemudahan akses berinvestasi. Investasi kripto bahkan bisa dimulai dari Rp5.000, sehingga memungkinkan generasi muda untuk berinvestasi sesuai kapasitas finansialnya.
“Dengan modal yang terjangkau ini, berinvestasi bukan lagi menjadi barrier untuk generasi muda,” ungkap Robby dalam siaran pers, Rabu (12/6).
Baca Juga: Tokocrypto Setor Pajak Kripto Terbesar di Indonesia
Robby menuturkan, demografi usia investor kripto yang mayoritas merupakan generasi muda juga tergambar di Reku, yakni sebanyak 65% pengguna berusia 18-35 tahun.
Selain itu, besarnya minat masyarakat berusia muda terhadap aset kripto juga didorong oleh peran influencer atau Key Opinion Leaders (KOL). Dimana, beberapa tahun terakhir ini, kita berada di influencer era yang menjadi salah satu sumber informasi masyarakat, termasuk generasi muda.
“Seperti misalnya dalam hal berbelanja, masyarakat juga menjadikan influencer sebagai acuan sebelum membeli suatu barang. Sama halnya dalam berinvestasi, influencer yang lebih dulu berinvestasi kripto turut mengedukasi seputar aset kripto, cara kerjanya, dan tips berinvestasi,” jelas Robby yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Aspakrindo-ABI.
Baca Juga: Minat Investor Dinilai Meningkat di Tengah Sentimen Bullish Bitcoin
Namun yang lebih penting lagi, lanjut Robby, influencer juga menjadi salah satu tombak literasi dalam mengajak masyarakat berinvestasi pada platform yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Karena perannya dalam mengedukasi masyarakat, influencers juga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berinvestasi kripto pada platform yang aman.
Edukasi penting agar pengalaman masyarakat dalam berinvestasi kripto pun juga positif, karena berinvestasi di platform terdaftar di Bappebti, yang memastikan keamanan pengguna. Dengan begitu, influencer juga turut mencegah capital outflow atau mengalirnya dana transaksi ke platform exchange global yang tidak terdaftar di Indonesia.
Ke depannya, Robby optimis industri kripto di Indonesia akan turut tumbuh dengan adanya sinergi berbagai stakeholders sesuai dengan porsinya masing-masing. Dari sisi regulator, pemerintah telah berupaya untuk terus memprioritaskan keamanan investor, dengan adanya lembaga Self-Regulatory Organization (SRO) seperti Bursa, Kliring, dan Depositori.
“Sementara dari sisi pelaku usaha, juga terus memastikan operasional berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Begitu juga dengan influencers dan komunitas dalam mengedukasi masyarakat untuk berinvestasi dengan aman dan nyaman,” pungkas Robby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News