Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) akan semakin agresif di 2013. Ini terjadi pasca Daiwa House Industry Co Ltd, sebuah perusahaan pengembang di Jepang memegang 10% saham BEST. Perusahaan ini menargetkan, bisa meraup pendapatan Rp 1,4 triliun di 2013, naik dari target tahun ini sebesar Rp 900 miliar.
Pendorongnya berasal dari bisnis baru BEST di sektor logistik. "Fokus usaha Daiwa lebih ke sektor logistik jangka panjang. Jadi kalau biasanya BEST lebih banyak jual tanah, kami akan masuk ke logistik untuk mendorong recurring income," kata Direktur BEST, Wilson Effendy, kemarin.
Maka itu recurring income BEST ditargetkan akan meningkat. Target tahun ini, pendapatan berulang itu mencapai Rp 30 miliar. Tahun depan, target recurring income bisa naik 15%.
Daiwa yang membeli saham BEST dari PT Argo Manunggal Land Development Tbk itu, juga akan mengembangkan Kota Industri MM2100. Wilson menyatakan, Daiwa akan membawa banyak investor Jepang untuk berinvestasi di kawasan industri milik BEST. "Kawasan industri MM2100 tak hanya akan dari pemain lokal tapi juga investor luar," ujar dia.
BEST juga menggandeng perusahan Jepang lainnya, yaitu Marubeni Corporation untuk mengembangkan dan mengelola kawasan industri seluas 130 hektare (ha) itu. "Daiwa dan Marubeni membuat value added BEST menjadi lebih bagus," kata Wilson. Dia yakin, BEST bisa menjual 120 ha lahan dengan harga jual US$ 180 per m² di 2013.
BEST juga telah menyiapkan belanja modal US$ 5 juta di tahun depan. Dana itu dari kas internal. Dana tersebut digunakan menambah kapasitas pengelolaan limbah. BEST juga menyiapkan Rp 300 miliar untuk mengakuisisi lahan di Jawa seluas 150 ha.
Selain kawasan industri, BEST juga akan membangun hotel budget di Bekasi dan gedung perkantoran. Bisnis itu diharapkan akan menambah recurring income di 2014 dengan target Rp 40 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News