Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fluktuasi pada pasar keuangan dalam negeri tak membuat reksadana Exchange Traded Fund (ETF) sepi peminat. Bahkan, penerbitan produk baru jenis reksadana yang satu ini makin marak. Dana kelolaannya pun terus meningkat.
Berdasarkan data Infovesta Utama, dana kelolaan ETF mencapai Rp 10,28 triliun per Juli 2018. Angka ini tumbuh Rp 436 miliar dibanding bulan sebelumnya. Sementara sejak awal tahun, dana kelolaan ETF sudah naik Rp 2,2 triliun.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, memang di Juli lalu dana kelolaan ETF kembali tumbuh. Sebelumnya, di Maret hingga Juni, dana kelolaan turun.
Hal ini juga sejalan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 2,37% pada bulan ke tujuh tersebut. "Portofolio reksadana ETF mengikuti indeks tertentu dan di Juli mayoritas indeks menguat, jadi dana kelolaan ETF naik," kata Wawan, Senin (20/8).
Sejalan dengan dana kelolaan yang menggendut, unit penyertaan di reksadana ETF juga cenderung naik. "Sebenarnya, sejak Maret hingga Juni, unit penyertaan naik, artinya investor terus melakukan aksi beli," jelas Wawan.
Selain bertambahnya dana kelolaan ETF, produk reksadana ETF pun semakin banyak. Kini, terdapat 18 produk reksadana ETF yang berbasis saham plus dua reksadana ETF yang berbasis obligasi.
Wawan memperkirakan, ke depan jumlah reksadana ETF akan terus bertambah. Apalagi manajer investasi melihat market share dari reksadana ini cukup besar. Investor institusi masih jadi target utama.
Namun, CEO Pinnacle Investment Guntur Putra menilai pasar ETF saat ini masih dalam tahap early stage atawa infant stage. "Sudah mulai mengalami pertumbuhan dan perkembangan, walaupun masih jauh bila dikatakan pesat," tutur dia.
Keberhasilan sosialisasi dan edukasi yang dilakukan para manajer investasi yang memiliki produk ETF sudah terlihat pada investor institusi. Alhasil, porsi investor institusi pada jenis reksadana ini cukup besar.
Di sisi lain, Guntur juga optimistis dana kelolaan serta jumlah reksadana ETF yang beredar di pasar bisa tumbuh dua digit akhir tahun ini. Katalis positifnya tentu dari investor yang mulai menyadari keunggulan ETF dibandingkan reksadana konvensional. "ETF dilihat sebagai alat investasi yang sangat efisien dan praktis digunakan, baik secara taktik maupun strategi," terang Guntur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News