kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investor Incar Kepemilikan Saham Sarijaya


Kamis, 08 Januari 2009 / 08:22 WIB
Investor Incar Kepemilikan Saham Sarijaya


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Otoritas pasar modal Indonesia masih berusaha mencari jalan keluar agar duit nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) bisa kembali. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) juga memberi lampu hijau kepada pemilik modal yang berniat mengakuisisi sekuritas tersebut.

Investor pun langsung menyatakan minatnya. Salah satunya adalah Vier Abdul Jamal, seorang hedge fund independen yang mengaku ditunjuk empat kliennya yang berminat mengakuisisi 100% kepemilikan saham Sarijaya. "Investornya siapa belum bisa saya beritahukan sebelum prosesnya semakin jelas," tegas Vier, kemarin (7/1).

Yang jelas, keempat calon investor itu terdiri dari satu institusi dan satu investor individu asal Hong Kong, satu investor individu dari Melbourne, dan satu investor individu asal Indonesia.

Vier bilang, keempat calon investor tersebut telah menyiapkan dana Rp 400 miliar untuk memuluskan niatnya mengakuisisi Sarijaya. Rinciannya, Rp 250 miliar akan dipakai untuk mengembalikan dana investor yang digelapkan Komisaris Utama Sarijaya Herman Ramli. Sisanya, sebanyak Rp 150 miliar, akan mereka gunakan untuk mengembangkan teknologi dan peningkatan sumber daya manusia di Sarijaya.

Selain konsorsium yang diwakili Vier, seorang sumber juga menyebutkan, ada beberapa perusahaan lagi yang berniat mengakuisisi Sarijaya. Di antaranya Djarum, PT Trimegah Securities, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tapi, Franciscus Welirang, Wakil Presiden Direktur Indofood buru-buru menyangkal kabar itu. "Bisnisnya berbeda," tegasnya.

Tak heran kalau banyak investor yang meminati Sarijaya. Jumlah investor Sarijaya mencapai 13.000 nasabah, dengan sekitar 8.700 nasabah yang aktif. Selain itu, pada 2008, Sarijaya masih bisa membukukan laba bersih sekitar Rp 10 miliar. Padahal, banyak sekuritas lain yang megap-megap mempertahankan bisnisnya.

Tambah lagi, sepanjang 2007, Vier memperkirakan Sarijaya melakukan transaksi hingga Rp 38 triliun. Dari jumlah tersebut, Sarijaya mengambil fee 0,25% untuk transaksi beli, dan 0,35% untuk transaksi jual. Setelah dikurangi berbagai biaya, perusahaan umumnya mengantongi fee bersih sebesar 0,18%.

Cabut suspend

Alhasil, dari transaksi sebesar Rp 38 triliun yang mereka lakukan tahun 2007 lalu, Sarijaya bisa mengantongi keuntungan bersih sekitar Rp 68,4 miliar. Berdasarkan hitungan Vier, kalau jadi mengakuisisi Sarijaya, konsorsium akan balik modal hanya dalam waktu dua hingga tiga tahun saja. "Itu pun dengan asumsi Sarijaya hanya mengandalkan komisi jasa broker," ujarnya.

Kemarin, koordinator nasabah Sarijaya, Handjianto, menyerahkan surat kepada Bapepam-LK dan Menteri Keuangan, agar mencabut suspend Sarijaya. Menurutnya, para nasabah tetap percaya pada Sarijaya. "Kondisi ini karena ulah oknum saja," ujarnya.

Dia menilai, adanya konsorsium yang tertarik memiliki Sarijaya menunjukkan bahwa perusahaan masih punya prospek yang bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×