kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,99   7,54   0.82%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor domestik jadi penopang IHSG


Selasa, 09 Februari 2021 / 19:07 WIB
Investor domestik jadi penopang IHSG
ILUSTRASI. IHSG tetap tercatat naik selama sepekan belakangan di tengah aksi jual asing, investor domestik jadi penopangnya


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing mulai melakukan aksi jual di pasar saham Indonesia. Dalam seminggu terakhir sampai dengan Selasa (9/2), asing mencatatkan net sell Rp 58,58 miliar di pasar reguler.

Meskipun begitu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru dominan ditutup di zona hijau. Secara kumulatif, IHSG naik 2,28% ke level 6.232,10 dalam seminggu ke belakang.

Analis Phillip Sekuritas Michael Filbery mengatakan, IHSG tetap dapat menguat karena ditopang investor retail domestik. "Porsi asing dalam turnover perdagangan di bursa sudah tidak mendominasi," kata Michael saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/2).

Baca Juga: Minim sentimen, IHSG diprediksi melemah lagi pada Rabu (10/2)

Berdasarkan data RTI, dari total nilai perdagangan di pasar reguler sebesar Rp 74,7 triliun dalam seminggu terakhir, transaksi investor domestik mencakup 79,94%, sedangkan investor asing 20,06%. Bahkan, dari segi volume saham yang sebanyak 77,8 miliar, porsi perdagangan investor domestik mencapai 90,22%, sementara investor asing hanya 9,78%.

Menurut Michael, aksi jual yang dilakukan investor asing lebih disebabkan oleh faktor teknikal saja, mengingat IHSG sudah menguat cukup tajam dalam sepekan terakhir. Dengan kata lain, investor asing menjual sahamnya dalam rangka ambil keuntungan.

Pasalnya, secara fundamental, gambaran kondisi pasar saham juga masih bagus. "Dari Amerika Serikat (AS), ada ekspektasi bahwa rencana stimulus tambahan bisa mencapai kesepakatan. Harga jual komoditas terutama minyak mentah juga masih bagus," ujar Michael.

Namun ke depannya, Michael melihat, IHSG belum kuat untuk berada di atas level psikologis 6.300 dan rawan terkoreksi ke level 5.970. Salah satu penyebabnya adalah fund manager besar yang berpeluang memulai aksi ambil keuntungan. Di sisi lain, investor juga masih menunggu musim rilis laporan keuangan 2020 dari para emiten.

Selanjutnya: Asing banyak menadah saham-saham ini saat IHSG merosot pada perdagangan Selasa (9/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×