Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa Wall Street mengakhiri pekan ini dengan lesu karena investor berhati-hati menjelang liburan akhir pekan mengingat tarif impor Amerika Serikat (AS) untuk produk dari China dijadwalkan akan mulai dipungut, Minggu besok (1/9).
Jumat (30/9), indeks Dow Jones Industrial Average naik 41,03 poin atau 0,16% menjadi 26.403,28. Indeks S&P 500 hanya naik 1,88 poin atau 0,06% menjadi 2.926,46 dan indeks Nasdaq Composite malah turun 10,51 poin atau 0,13% ke level 7.962,88.
Investor telah meninggalkan aset berisiko pada bulan Agustus ini karena eskalasi perang dagang AS-Cina dan juga inversi kurva imbal hasil US Treasury yang sering kali merupakan sinyal resesi ekonomi.
Baca Juga: Trump mendorong General Motors mulai memindahkan operasinya kembali ke AS
Investor memilih hati-hati mengingat pasar keuangan AS akan tutup pada Senin pekan depan karena libur Hari Buruh. Sementara, putaran baru tarif impor AS untuk beberapa barang dari Tiongkok akan mulai berlaku pada Minggu (1/9).
"Orang-orang menjadi lebih defensif memasuki akhir pekan karena kami memiliki tiga hari di mana kami tidak dapat bereaksi terhadap berita dan itu adalah tiga hari yang memiliki banyak ketidakpastian terkait dengan mereka," kata Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital Management di Austin, Texas seperti dikutip Reuters.
AS dan China telah memberikan tanda-tanda harapan untuk melanjutkan negosiasi perdagangan langsung pada bulan September mendatang.
Baca Juga: Ini senjata terbaik China dalam perang dagang dengan AS
Vinay Pande, Kepala Strategi Perdagangan UBS Global Wealth Management mengatakan, karena imbal hasil obligasi belakangan ini mengungguli saham, investor mungkin telah mengambil tindakan awal untuk menyeimbangkan kembali portofolio mereka untuk akhir bulan ini karena bursa libur panjang hingga Senin pekan depan.
Pengeluaran konsumen AS yang meningkat tajam pada bulan Juli 2019 untuk sementara bisa menghilangkan kekhawatiran pasar keuangan dari resesi.
Baca Juga: Ini empat sinyal perang dagang AS-China siap mereda
Sisi lain, hasil survei University of Michigan, Jumat (30/8), menunjukkan indeks sentimen konsumen pada Agustus 2019 turun paling besar sejak Desember 2012, di tengah kegelisahan atas perang dagang AS-China.
“Berita hari ini telah beragam. Ada berita positif tentang data konsumsi dan berita negatif tentang kepercayaan konsumen, ”kata Pande.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News