Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Khomarul Hidayat
Pada perdagangan Jumat (14/2), Ahmad dan Alwi memprediksi rupiah masih akan tertekan terhadap dolar AS. Selama isu virus corona belum dapat ditangani, rupiah masih akan cenderung melemah.
“Dolar AS akan terus dilirik di tengah isu virus karena perannya sebagai mata uang safe haven,” terang Alwi.
Baca Juga: Kasus corona meningkat, IHSG ditutup terpeleset 0,70% mengikuti pasar regional
Faktor lain yang akan menekan rupiah adalah solidnya data-data ekonomi AS. Malam ini, AS juga akan merilis data inflasi atau Consumer Price Index (CPI).
Jika inflasi AS naik, The Fed semakin tak memiliki alasan untuk memangkas suku bunga. Pasar memperkirakan inflasi AS akan naik menjadi 2,5% yoy dari yang sebelumnya 2,3%.
Ahmad memperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 13.620 hinga Rp 13.745 per dolar AS pada Jumat (14/2). Sedangkan Alwi memprediksi rupiah bergerak pada rentang Rp 13.660 hingga Rp 13.740 per dolar AS.
Baca Juga: Kekhawatiran virus corona, rupiah spot ditutup melemah Rp 13.694 per dolar AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News