kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.741.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.443   -51,00   -0,31%
  • IDX 6.470   -45,52   -0,70%
  • KOMPAS100 929   2,78   0,30%
  • LQ45 729   1,75   0,24%
  • ISSI 202   -1,53   -0,75%
  • IDX30 379   0,46   0,12%
  • IDXHIDIV20 453   -0,90   -0,20%
  • IDX80 106   0,48   0,45%
  • IDXV30 109   0,84   0,77%
  • IDXQ30 124   0,12   0,10%

Investor Asing Kembali ke Saham BMRI dan BBRI, Tren Berlanjut?


Senin, 17 Maret 2025 / 07:10 WIB
Investor Asing Kembali ke Saham BMRI dan BBRI, Tren Berlanjut?
ILUSTRASI. Kredit Perbankan: Pelayanan nasabah di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (11/11/2024). Survei Perbankan Indonesia (SPI) memprakirakan penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2024 akan meningkat. Hal ini terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) prakiraan penyaluran kredit baru mencapai 88,3%, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 80,6%.KONTAN/Baihaki/11/11/2024


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

Valuasi Menarik dan Momentum Dividen Jadi Daya Tarik

VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menilai bahwa minat investor asing terhadap saham perbankan didorong oleh valuasi yang masih relatif murah dibandingkan dengan historisnya.

Selain itu, faktor rencana pembagian dividen serta aksi buyback turut menjadi daya tarik.

"Kami juga melihat momentum rilis kinerja kuartal I/2025 dapat menjadi katalis positif jika mencatatkan pertumbuhan yang baik," katanya.

Meski demikian, ia mengakui bahwa arus masuk dana asing masih tergolong kecil. Dalam jangka panjang, tren outflow masih berisiko terjadi, terutama karena ketidakpastian ekonomi global, kebijakan tarif AS, serta potensi rilis kinerja yang di bawah ekspektasi pasar.

Sentimen Global dan Kebijakan Pemerintah Jadi Faktor Penentu

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, menambahkan bahwa pasar saham masih dibayangi tekanan dari faktor global.

Investor asing pun cenderung lebih berhati-hati dalam memasuki pasar negara berkembang.

Menurutnya, salah satu pendorong minat investor asing terhadap saham perbankan adalah peningkatan peringkat dari JP Morgan.

Baca Juga: Sunarso Borong Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Saat Harga Turun

Selain itu, saham big caps perbankan dianggap memiliki fundamental yang kuat.

Namun, beberapa faktor domestik berpotensi menjadi sentimen negatif, seperti program pemerintah terkait perbankan, termasuk penghapusan kredit UMKM yang dapat memicu spekulasi perlambatan pertumbuhan kredit.

Ia juga menyoroti ketidakjelasan implementasi program Danantara terkait optimalisasi dana perbankan.

"RUPST bisa menjadi momen yang dinantikan oleh investor asing karena adanya peluang dividen yield yang tinggi," ujarnya.

Selanjutnya: Industri Suretyship Hadapi Tekanan, Regulasi OJK Jadi Tantangan

Menarik Dibaca: Kumpulan Twibbon Mudik Lebaran 2025, Bisa Dipakai untuk Medsos Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×