kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Investor Asing Kembali ke Saham BMRI dan BBRI, Tren Berlanjut?


Senin, 17 Maret 2025 / 07:10 WIB
Investor Asing Kembali ke Saham BMRI dan BBRI, Tren Berlanjut?
ILUSTRASI. Kredit Perbankan: Pelayanan nasabah di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (11/11/2024). Survei Perbankan Indonesia (SPI) memprakirakan penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2024 akan meningkat. Hal ini terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) prakiraan penyaluran kredit baru mencapai 88,3%, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 80,6%.KONTAN/Baihaki/11/11/2024


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

Valuasi Menarik dan Momentum Dividen Jadi Daya Tarik

VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menilai bahwa minat investor asing terhadap saham perbankan didorong oleh valuasi yang masih relatif murah dibandingkan dengan historisnya.

Selain itu, faktor rencana pembagian dividen serta aksi buyback turut menjadi daya tarik.

"Kami juga melihat momentum rilis kinerja kuartal I/2025 dapat menjadi katalis positif jika mencatatkan pertumbuhan yang baik," katanya.

Meski demikian, ia mengakui bahwa arus masuk dana asing masih tergolong kecil. Dalam jangka panjang, tren outflow masih berisiko terjadi, terutama karena ketidakpastian ekonomi global, kebijakan tarif AS, serta potensi rilis kinerja yang di bawah ekspektasi pasar.

Sentimen Global dan Kebijakan Pemerintah Jadi Faktor Penentu

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, menambahkan bahwa pasar saham masih dibayangi tekanan dari faktor global.

Investor asing pun cenderung lebih berhati-hati dalam memasuki pasar negara berkembang.

Menurutnya, salah satu pendorong minat investor asing terhadap saham perbankan adalah peningkatan peringkat dari JP Morgan.

Baca Juga: Sunarso Borong Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Saat Harga Turun

Selain itu, saham big caps perbankan dianggap memiliki fundamental yang kuat.

Namun, beberapa faktor domestik berpotensi menjadi sentimen negatif, seperti program pemerintah terkait perbankan, termasuk penghapusan kredit UMKM yang dapat memicu spekulasi perlambatan pertumbuhan kredit.

Ia juga menyoroti ketidakjelasan implementasi program Danantara terkait optimalisasi dana perbankan.

"RUPST bisa menjadi momen yang dinantikan oleh investor asing karena adanya peluang dividen yield yang tinggi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×