Reporter: Pulina Nityakanti, Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi melihat, tekanan IHSG akibat pengetatan suku bunga mulai memudarkan January Effect.
Sementara arah The Fed yang masih akan hawkish dan target relaksasi kebijakan AS semakin mengecil seiring kekhawatiran kebijakan Presiden Donald Trump. Dus, dolar AS makin perkasa dan rupiah melemah.
Namun, Audi memproyeksi, tekanan IHSG akan berangsur membaik seiring rilis kinerja emiten tahun buku 2024.
Baca Juga: Ada Blue Chip, Analis Rekomendasi Beli Saham Ini Saat Investor Asing Gencar Ke Bursa
Dengan catatan, hasilnya sesuai ekspektasi pasar. Investor juga masih menanti keputusan suku bunga BI, yang diperkirakan tetap 6%. Ini seiring upaya bank sentral menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Senada, Head of Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas memperkirakan, tekanan IHSG mulai mereda saat musim pembagian dividen emiten 2024 diumumkan pada kuartal I-2025. Tapi, IHSG juga berpotensi terus tertekan hingga blue chip yang dijual asing berada di harga ideal dan valuasinya murah.
Sukarno memproyeksikan IHSG bisa lanjut turun ke 6.698. Sedangkan Daniel menargetkan IHSG di 7.000-7.100 akhir Januari 2025.
Selanjutnya: Apa yang Terjadi Jika Sebuah Jarum Menabrak Bumi dengan Kecepatan Cahaya?
Menarik Dibaca: 5 Cara Mengontrol Gula Darah secara Alami Tanpa Obat, Terapkan yuk!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News