Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama lima hari perdagangan terakhir hingga Jumat (12/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,85% ke posisi 4.880,36. Investor asing juga kembali mencatatkan net sell dengan nilai Rp 1,74 triliun di seluruh pasar.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai, aksi jual asing yang kembali tercatat pada perdagangan pekan ini disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap kinerja emiten pada kuartal II-2020.
Selain itu, pelaku pasar khawatir terhadap adanya gelombang kedua pandemi Covid-19.
Baca Juga: IHSG berpotensi terkoreksi di akhir pekan depan, berikut sentimen-sentimennya
Berdasarkan data RTI, sepanjang pekan ini, saham dengan nilai net sell asing terbesar di pasar reguler ditorehkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 1,5 triliun.
Disusul oleh PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 151,4 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 74,4 miliar, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) Rp 65,1 miliar, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 52,1 miliar.
"Beberapa saham menjadi yang paling banyak dijual asing karena berkaitan dengan hasil RUPS maupun rencana RUPS, sedangkan beberapa lainnya karena sudah naik cukup signifikan," kata Chris saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (14/6).
Sementara itu, secara year to date (ytd), saham-saham yang dijual asing dengan nilai terbesar masih berasal dari sektor perbankan. Sebut saja PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 4 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 3 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 2,8 triliun, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 1 triliun.
Menurut Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki, saham perbankan masih tercatat dalam net sell asing karena merupakan saham yang paling likuid sehingga mudah untuk dijual.
Baca Juga: Daya beli masyarakat tertekan corona, simak prospek emiten rokok
"Ditambah lagi, restrukturisasi kredit yang terjadi sebagai dampak dari pandemi Covid-19 juga berpotensi menurunkan pendapatan bunga dan menaikkan biaya pencadangan perbankan," ucap Yaki.
Untuk pekan depan, Yaki dan Chris memprediksi, investor asing masih akan mencatatkan net sell di seluruh pasar. Alhasil, Chris memperkirakan, IHSG akan terkoreksi ke level 4.710.