Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
"Sentimennya berasal dari kasus Covid-19 yang kembali meningkat, lockdown yang kembali diterapkan di beberapa negara, dan pelemahan rupiah," tutur dia.
Yaki menambahkan, sikap investor pada pekan depan juga akan dipengaruhi oleh rilis data neraca perdagangan dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI).
"Wabah Covid-19 berpotensi kembali menekan ekspor sehingga berpengaruh pada neraca dagang," kata dia. BI juga berpotensi menahan suku bunga meski BI masih memiliki ruang untuk menurunkannya.
Baca Juga: Selain pembukaan PSBB, ini sentimen penggerak IHSG sepanjang Juni 2020
Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, saham-saham yang banyak dijual asing pada pekan ini disebabkan oleh adanya aksi ambil keuntungan. Mengingat, IHSG sudah naik terus menerus selama dua minggu terakhir.
Akan tetapi, untuk pekan depan, Herditya memperkirakan, IHSG akan cenderung menguat terlebih dahulu dengan level resistance di 5.140.
"Selama IHSG tidak mampu menembus level tersebut, kami memperkirakan penguatan IHSG akan cenderung terbatas," ucap Herditya. Sementara itu, support IHSG akan berada di level 4.597 karena sudah sempat menembus level 4.850-4.747.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News