Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Hari ini, investor boleh berharap menjadi akhir pekan yang manis bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kabar baik datang dari lembaga pemeringkat kelas dunia, Fitch Ratings. Indonesia didapuk peringkat BBB- dari yang sebelumnya BB. Potensi dana asing yang masuk sangat besar di tengah carut-marut pasar global.
Namun, analis menyarankan agar pasar jangan terlalu senang dulu. Sebab, pergerakan IHSG di setir oleh banyak faktor tak hanya dari pemberian ranking.
Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker melihat, beberapa faktor dari global masih sangat dominan. Salah satunya, sampai saat ini, pasar belum melihat sebuah solusi final penyelesaian krisis di Benua Biru. Alhasil, volatilitas pasar menjadi sangat tajam.
Indeks regional, ambil contoh, bisa tiba-tiba naik tinggi, atau anjlok dalam hanya dengan hitungan hari bahkan hitungan jam. Gejolak pasar yang tajam ini tak urung dirasakan pula oleh para pelaku investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan kepemilikan asing lebih dari 60%, arah IHSG menjadi sangat terombang-ambing oleh pergerakan pemodal asing di bursa.
"Kabar ini merupakan berkah bagi pasar saham," ujarnya Kamis (15/12). Yang jelas, Satrio yang biasa disebut Tommy itu melihat ada dua potensi yang terjadi di pasar besok.
Pertama, adanya aliran dana asing ke bursa. Valuasi bursa saat ini masih normal dan belum terlalu tinggi. Jumlah dana asing yang masuk pun belum optimal.
"Sekitar bulan Maret, ketika kabar investment grade itu diembuskan, dana yang masuk mencapai Rp 18 triliun. Tapi saat ini mereka sudah keluar. Kabar Fitch memberikan potensi bahwa mereka bisa masuk lagi ke pasar," papar Tommy.
Potensi kedua, para investor yang masuk saat kondisi buruk tahun 2008 melakukan aksi profit taking alias ambil untung.
Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management sependapat dengan Tommy. Kondisi global bisa saja menekel pergerakan IHSG dan menjungkirkan bursa.
Perhatikan sektor keuangan
"Tapi, setidaknya penurunan IHSG akan terbatas. Euforia bursa akan terjadi," jelas Reza. Apalagi, yang memberikan peringkat adalah Fitch di mana posisinya dianggap oleh pasar lebih tinggi dari lembaga pemeringkat lain yang memberikan posisi sama yaitu Japan Credit Rating Agency (JCR).
Kedua analis sepakat, salah satu sektor saham yang paling akan bereaksi positif adalah sektor keuangan. Alasannya, sektor finansial memiliki kapitalisasi market yang besar di pasar. "Jika ada berita positif, saham perbankan menghijau. Tapi jika kondisi global memburuk, tekanan yang diterima juga sangat besar," jelas Reza.
Dengan kondisi tersebut, Tommy berpendapat, pasar bisa "mencicil portofolio" dengan masuk bursa. "Masuklah secara bertahap," sarannya.
Jikapun ada beberapa saham yang mahal, "Asalkan belum menyentuh grafik Bollinger batas atas, ada peluang beli. Jangan terlalu agresif dengan kabar investment grade," tutur Reza.
Jumat (16/12), Tommy memprediksi kisaran resistance IHSG ada di 3.730-3.740 dan support 3.620-3.675.
Sedangkan Reza meramal indeks bergerak di kisaran resistance 3.769-3.803 dan support di 3.633-3.684.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News