kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi mata uang kripto tetap menarik walau harganya sedang koreksi


Selasa, 16 Oktober 2018 / 21:18 WIB
Investasi mata uang kripto tetap menarik walau harganya sedang koreksi
ILUSTRASI. Mata Uang Kripto


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga mata uang kripto atau cryptocurrency boleh saja mengalami tren koreksi sepanjang tahun ini. Walau demikian, peluang investasi pada instrumen tersebut tetap dinilai menarik.

Perlu diketahui, berdasarkan situs coinmarketcap, harga sejumlah mata uang kripto yang memiliki kapitalisasi pasar besar seperti bitcoin dan ethereum anjlok. Selasa (16/10) pukul 17.45 WIB, harga 1 bitcoin (BTC) setara dengan US$ 6.610,10. Angka ini turun 49,87% year to date (ytd) dibandingkan akhir tahun lalu sebesar US$ 13.187,60.

Di periode yang sama, harga ethereum terjun 70,92% (ytd) dari US$ 722,41 per 1 ETH menjadi US$ 210,07 per 1 ETH.

Christopher Tahir, Co-Founder Cryptowatch, Cryptocurrency Community and Education menjelaskan, bagi investor yang belum punya pengetahuan tinggi soal mata uang kripto, investor tersebut tetap bisa masuk. Namun, sebaiknya dana yang disisihkan untuk investasi tersebut tidak usah terlalu banyak. Dalam hal ini, strategi pembelian secara berkala juga bisa diterapkan untuk mata uang kripto.

Yang penting, begitu mulai investasi, sang investor perlu belajar banyak soal fundamental mata uang kripto yang dipilihnya. “Begitu harga turun, investor bisa masuk tapi jangan asal. Pilih koin yang sudah terbukti kinerjanya,” terang dia, Selasa (16/10).

Sementara itu, Kanta Nandana, Country Manager Luno Indonesia berpendapat, mata uang kripto dapat dijadikan sebagai aset investasi jangka panjang. Hal ini mengingat teknologi blockchain yang mendasari lahirnya mata uang kripto masih dalam tahap berkembang. Belum semua negara bisa mengadopsi teknologi tersebut. “Mata uang kripto bukan instrumen yang menjanjikan orang untuk cepat kaya,” ujarnya, hari ini.

Di sisi lain, Sumardi, CEO & Founder Rekeningku.com menilai, sebenarnya bagi investor yang sudah paham betul akan mata uang kripto, instrumen ini tetap bisa dijadikan sebagai alternatif jangka pendek.

Dia pun menilai, tren penurunan harga mata uang kripto yang terjadi sepanjang tahun ini kerap dimanfaatkan oleh para trader untuk meraup untung.

Ia mengambil contoh, saat ini harga bitcoin terus bergerak naik-turun di kisaran Rp 90 juta—Rp 100 juta per 1 BTC. Investor trader biasa melakukan pembelian ketika harga 1 BTC berada di kisaran Rp 90 juta dan menjualnya begitu masuk ke level Rp 100 juta. “Ini memang tidak mudah karena butuh kemampuan market timing yang belum tentu semua investor punya,” imbuhnya.

Terlepas dari itu, Sumardi yakin industri mata uang kripto akan semakin berkembang di Indonesia. Terlebih lagi, Bappepti sudah meresmikan mata uang kripto sebagai subjek komoditas yang bisa diperdagangkan.

Tinggal detail peraturannya saja sedang diperbincangkan dengan pihak-pihak terkait, termasuk perusahaan perantara jual-beli mata uang kripto.
“Kalau urusan legalitasnya sudah beres, investor bisa lebih yakin untuk membeli mata uang kripto,” katanya.

Sepakat, Kanta melihat, minat masyarakat Indonesia terhadap mata uang kripto sudah semakin meningkat. Luno telah melakukan survei terhadap 1.000 warga negara Indonesia pada Juni lalu bekerja sama dengan lembaga riset terkemuka di dunia, TNS.

Hasilnya, 628 atau 63% orang sudah familiar terhadap mata uang kripto. “Tingkat kesadaran masyarakat sudah tinggi, tinggal edukasinya yang perlu ditingkatkan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×