kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

INTP akan membangun dua pabrik green field


Jumat, 29 November 2013 / 05:58 WIB
INTP akan membangun dua pabrik green field
ILUSTRASI. Pahami 4 Manfaat Labu Kuning untuk Kecantikan Wajah


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) tengah menjajaki penggarapan 2 pabrik semen green field baru. Masing-masing pabrik akan itu bisa menambah kapasitas semen INTP minimal 2,5 juta ton per tahun. Rencananya, pabrik itu akan berlokasi di Jawa Tengah dan luar Jawa.

Direktur Keuangan INTP, Tju Lie Sukanto menyebutkan, investasi yang INTP keluarkan untuk pabrik green field akan lebih besar dibanding brown field. Ini karena INTP harus membangun infrastruktur, power plant, dan lain-lain. Saat ini, pihaknya pun tengah melakukan kalkulasi.

Namun, ia merasa pihaknya memiliki dana yang cukup dari kas internal. Per kuartal ketiga kemarin, kas dan setara kas INTP tercatat sebesar Rp 11,02 triliun. "Kas memang akan dipergunakan saat kami punya rencana investasi ke depan. Dengan berjalannya waktu, kita bisa menghasilkan kas lagi," ungkap Sukanto, Kamis, (28/11).

Selain itu, INTP pun merogoh Rp 5,5 triliun hingga Rp 6,5 triliun untuk membangun pabrik yang berkapasitas 4,4 juta ton per tahun. Pabrik itu diharapkan rampung pada 2015. Perlu diketahui, INTP telah memiliki 9 pabrik di Citeureup, 2 pabrik di Cirebon, dan satu pabrik di Kotabaru. Kapasitas produksi seluruh pabrik tersebut yaitu 18,6 juta ton per tahun.

Emiten yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Heidelberg Cement Group ini harus menerima pil pahit bahwa pangsa pasarnya mengalami penurunan. Pasalnya, kompetitor INTP baru saja menambah 2 pabrik baru. Ini membuat pangsa pasar INTP tergerus 1,7% dari 32,2% menjadi 30,5%.

Ada pun dengan pelemahan Rupiah, Sukanto bilang kondisi itu akan mempengaruhi kinerja perseroan. Ia melihat, 40% sampai 50% biaya yang INTP keluarkan yaitu dalam mata uang asing. Untungnya, INTP tak memiliki utang dalam mata uang asing. Liabilitas INTP per kuartal ketiga kemarin tercatat Rp 3,02 triliun.

Tahun depan, INTP menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 4,5 triliun sampai Rp 5 triliun. Capex itu lebih tinggi sekitar 45% dibanding tahun ini. Sepanjang 2013, INTP menganggarkan capex senilai US$ 320 juta atau setara Rp 3,2 triliun.

Rencananya, capex tahun depan tersebut INTP anggarkan untuk pembangunan pabrik brown field di Citeureup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×