kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip Strategi Pinnacle Mengelola Reksadana Saham Saat Pasar Tertekan


Kamis, 08 Desember 2022 / 12:26 WIB
Intip Strategi Pinnacle Mengelola Reksadana Saham Saat Pasar Tertekan
ILUSTRASI. Reksadana saham yang dikelola Pinnacle yaitu, Pinnacle Strategic Equity Fund mencatatkan kenaikan 9,24% sejak awal tahun.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana saham dari awal tahun hingga akhir November 2022 masih positif. Berdasarkan data dari Infovesta Utama pada 1 Desember 2022, kinerja reksadana saham yang tercermin dari Infovesta 90 Equity Fund Index naik 3% secara year to date (YtD) atau sejak awal tahun. Tapi indeks reksadana saham ini tercatat dan turun 1,11% sepanjang November lalu.

"Salah satu faktor risiko yang mempengaruhi kinerja reksadana saham di bulan November adalah dari sisi global, dimana sikap pemerintahan China yang masih memberlakukan lockdown di November," kata Presiden dan CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Surya Putra kepada Kontan.co.id, Rabu (7/12). 

Guntur mengatakan, China melakukan lockdown kembali lantaran Covid-19 catatkan rekor tertinggi, sehingga mempengaruhi perekonomian dunia dan membuat kondisi pasar volatile. Dalam mengantisipasi volatilitas pasar, Pinnacle fokus menerapkan data driven investing yang berbasis kuantitatif.

Baca Juga: Window Dressing Menopang Prospek Reksadana Saham

Reksadana saham yang dikelola Pinnacle yaitu, Pinnacle Strategic Equity Fund mencatatkan kenaikan 9,24% sejak awal tahun dan 11,29% secara tahunan. 

"Dalam pembentukan portofolio, kami lebih melihat alokasi berdasarkan faktor-faktor (momentum/value/quality/volatility) dan mengesampingkan sektor," kata Guntur. 

Dia melihat, reksadana saham masih cukup baik terlihat kondisi perekonomian Indonesia sangat favorable dan resilient, pertumbuhan PDB kondusif, inflasi terkontrol, dan nilai tukar yang relatif stabil. Sentimen positif yang akan mempengaruhi reksadana saham berasal dari tren kenaikan tingkat suku bunga, dan meredanya kondisi makro global dan geopolitik. 

Baca Juga: Ini Strategi Star AM Mempertahankan Kinerja Positif Reksadana Saham di November 2022

Sementara faktor negatif berasal dari potensi perang Ukraina dan kondisi geopolitik yang terus memanas seperti. Selain itu faktor kondisi zero covid policy yang menggangu aktifitas perekonomian di China.

"Jika pertumbuhan PDB turun, tentunya perlambatan ekonomi China akan secara tidak langsung berpengaruh terhadap kondisi pasar global dan pasar Indonesia," ujar Guntur.

Menurut Guntur, sebaiknya investor menetapkan strategi dengan melakukan investasi berkala dan berpikir jangka panjang dalam berinvestasi. 

"Pahami jenis-jenis produk dan karakter produk serta karakter risiko di masing-masing produk reksadana sebelum berinvestasi. Kenali manajer investasinya juga yang melakukan pengelolaan dana," pungkas Guntur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×