Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah efisiensi yang dilakukan dan pembelian kembali alias buyback saham yang dilakukan manajemen PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dinilai dapat mendorong profitabilitas emiten telekomunikasi ini.
Melansir laporan keuangan tahun buku 2024, TLKM membukukan laba bersih sebesar Rp 23,64 triliun. Ini turun 3,71% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 24,56 triliun.
Dari sisi top line, pendapatan TLKM masih tumbuh 0,50% YoY menjadi Rp 149,96 triliun. Di tahun sebelumnya, Telkom meraup pendapatan sebesar Rp 149,21 triliun.
Baca Juga: Telkom (TLKM) Cetak Laba Bersih Rp 23,64 Triliun di 2024, Begini Kata Manajemen
Namun kenaikan pendapatan Telkom diikuti oleh lonjakan jumlah beban. Jumlah beban TLKM mencapai Rp 106,97 triliun sepanjang 2024 atau naik 2,05% YoY dari Rp 104,83 triliun.
EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) konsolidasi tercatat sebesar Rp 75 triliun dengan margin EBITDA tetap terjaga pada 50%.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan efisiensi bisnis yang diterapkan Telkom seharusnya terlaksana dengan efektif.
Dia bilang di industri telekomunikasi, pendapatan para emiten masih mengandalkan tarif. Apalagi di 2025 masih ada tantangan yang menanti Telkom.
“Jadi memang langkah yang dilakukan oleh Telkom dalam hal efisiensi bisnis memang seharusnya diapresiasi,” katanya kepada Kontan, Minggu (20/4).
Baca Juga: Telkom Indonesia (TLKM) Bukukan Laba Bersih Rp 23,64 Triliun pada Tahun 2024
Seperti diketahui, Telkom mengadakan program pensiun dini atau pada kuartal II-2025. Langkah ini merupakan strategi jangka panjang yang dilakukan TLKM.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menjelaskan Telkom memang masih mengalami penurunan secara bottom line, tetapi diharapkan terjadi peningkatan profitabilitas.
Di sisi lain, lanjut Indy, rencana Telkom untuk melakukan pembelian kembali saham merupakan salah satu aksi yang bisa berpengaruh positif terhadap pergerakan harga sahamnya.
“Karena menunjukkan saham Telkom memiliki fundamental yang kuat dan meningkat Earning Per Share (EPS),” jelas Indy.
Baca Juga: Menghitung Proyeksi Valuasi Telkom (TLKM) setelah Aksi Buyback
Adapun TLKM menyiapkan anggaran Rp 3 triliun untuk melakukan buyback saham. Telkom akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk bisa mengeksekusi aksi korporasi ini.
Menurutnya, saham TLKM cocok untuk diinvestasikan jangka menengah hingga panjang. Indy merekomendasikan buy on weakness TLKM dengan target di Rp 2.880.
Sementara, Nafan merekomendasikan accumulative buy TLKM dengan support di Rp 2.050. Sementara target harga TLKM berada di level Rp 3.410 per saham.
Selanjutnya: Kemampuan Bayar Nasabah Menurun, Rasio NPL KPR Kian Mendaki
Menarik Dibaca: Panduan Menata Keuangan Setelah Hari Raya Idul Fitri ala Bank Neo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News