Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing masih mengalir deras dari pasar ekuitas tanah air. Pada perdagangan Selasa (24/10), investor asing mencatatkan aksi jual bersih alias net foreign sell hingga Rp 302,42 miliar di pasar reguler.
Dalam sepekan, asing mencatatkan aksi jual alias net sell hingga Rp 2,93 triliun. Bahkan sepanjang bulan ini, asing mencatatkan aksi jual bersih hingga Rp 4,18 triliun.
Head of Equity Investment Berdikari Manajemen Investasi Agung Ramadoni menilai, penyebab dana asing hengkang dari pasar saham Indonesia diantaranya adalah sentimen data perkiraan gross domestik produk (GDP) yang direvisi menurun dan data purchasing managers’ index (PMI) manufacturing yang bergerak menurun.
Ada pula data ekspor dan impor yang turun di bawah perkiraan dan kebijakan pengetatan lanjutan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).
“Di sisi lain, faktor akan digelarnya pemilu yang membuat pengusaha dan investor asing untuk wait and see sambil menunggu hasil pemilu untuk penentuan kebijakan selanjutnya,” kata Agung kepada Kontan.co.id, Selasa (24/10).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Saham Pilihan RHB Sekuritas untuk Hari Ini (25/10)
Di sisi lain, Agung menilai kenaikan tingkat suku bunga yang diambil oleh BI cukup terlambat, sehingga kebijakan ini tidak terlalu di apresiasi oleh pasar. Sebab, masa terbaik perekonomian Indonesia sudah hampir lewat di saat harga komoditas bergerak naik signifikan kala itu.
Sementara itu, rata-rata spread antara Fed rate dengan BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) secara historis 3 tahun terakhir berada di kisaran 2% dan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir berada di kisaran 5%. “Jadi, dengan kenaikan 25 basis points (bps) dari BI7DRR kemarin, belum dapat membuat dana asing masuk kembali ke Indonesia,” kata Agung.
Menurut Agung, saham-saham big caps yang masih layak di akumulasi di tengah kondisi perekonomian saat ini adalah saham yang lebih bersifat defensif, di antaranya saham barang konsumsi dan juga saham sektor kesehatan.
Adapun saham pilihan Agung yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 12.000, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan target harga Rp 4.250, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan target harga Rp 2.900, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) dengan target harga Rp 7.500, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan target harga Rp 2.050
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News