Reporter: Rashif Usman | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan memulai perdagangan dari posisi 7.563,26 pada perdagangan Kamis (3/10). Level ini diraih usai IHSG ambles 1,03% atau 78,87 poin pada perdagangan kemarin (2/10).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, dalam pertemuan tahunan di National Association for Business Economics, Nashville, Ketua The Federeal Reserves (The Fed), Jerome Powell menyampaikan akan menurunkan tingkat suku bunga seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Ini Proyeksi IHSG MNCS Sekuritas untuk 3 Oktober 2024, Koreksi Terkendali
"Powell juga yakin bahwa inflasi akan bergerak menuju target yang berada di 2% dan kondisi perekonomian sedang menyiapkan yang dibutuhkan untuk pelonggaran lebih lanjut," kata Nico dalam riset hariannya, Kamis (3/10).
Namun dalam membuat keputusan yang berulang kali, semua akan mempertimbangkan data ekonomi yang masuk. Kebijakan netral merupakan kebijakan yang sulit untuk diprediksi karena didasarkan oleh asumsi.
Dari dalam negeri, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melaporkan bahwa sebanyak 52.933 pekerja.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham INKP dan TKIM di Tengah Kenaikan Harga Bahan Baku
Fenomena ini merupakan sinyal menurunnya peran industri pada perekonomian Indonesia, terlebih industri manufaktur tertekan produk impor yang harganya lebih kompetitif dibandingkan produk lokal dan dibarengi dengan permintaan dalam negeri yang terus menurun.
Hal inilah yang menyebabkan proporsi industri manufaktur terhadap PDB dan indeks PMI manufaktur terus mengalami kontraksi.
PHK massal juga menurunkan permintaan konsumsi rumah tangga, terutama kelas menengah yang menyumbang sekitar 30% konsumsi nasional.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.465 – 7.675. Namun hati-hati, karena tensi geopolitik masih dapat berubah dengan cepat dan memberikan ketidakpastian bagi pelaku pasar dan investor," ucapnya.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham dan Proyeksi IHSG untuk Hari Ini (3/10)
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG membentuk candle hammer pada perdagangan kemarin dan diperkirakan akan memulai rebound apabila koreksi berhenti di sekitar atau di atas zona support 7.460-7.485.
Namun, penembusan di bawah 7.460 dapat memicu pelemahan menuju zona support berikutnya di 7.347-7.386.
"Level support IHSG berada di 7.460, 7.386 dan 7.347, sementara level resistance di 7.655, 7.737, 7.810 dan 7.853. Berdasarkan indikator, MACD menandakan momentum bearish," tulis Ivan dalam risetnya, Kamis (3/10).
Baca Juga: Emiten Kertas Terdampak Kenaikan Harga Bahan Baku, Cek Rekomendasi Sahamnya
Berikut ulasan lengkap untuk rekomendasi saham dari Binaartha Sekuritas, Kamis (3/10):
1. PT Bank Jago Tbk (ARTO)
ARTO ditutup melemah di level 2.940 pada 2 Oktober 2024. ARTO masih berada dalam tren naik dengan potensi penguatan di level 3.330-3.470 yang akan tercapai selama harga tidak menembus support di level 2810. Berdasarkan indikator MACD menunjukkan sinyal death cross. Hold dengan target harga terdekat di 3200.
- Rekomendasi: Hold
- Support: Rp 2.810
- Resistance: Rp 3.100, Rp 3.230, Rp 3.330 dan Rp 3.470
2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
BBCA ditutup melemah di level 10.500 pada 2 Oktober 2024. BBCA akan menjaga peluang melanjutkan fase uptrend menuju resistance 1.1000 selama harga tetap berada di atas level 10100. Berdasarkan indikator, MACD menandakan momentum bearish. Trading buy pada rentang harga 10.100–10.300 dengan target harga terdekat di 10.750.
- Rekomendasi: Trading buy
- Support: Rp 10.100
- Resistance: Rp 10.750, Rp 11.000, Rp 11.275 dan Rp 11.500
Baca Juga: IHSG Tumbang, Kapitalisasi Pasar Bursa Turut Terpangkas
3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
BBNI ditutup melemah di level 5.350 pada 2 Oktober 2024. BBNI diperkirakan akan memulai rebound selama harga masih berada di atas level 5.250 sebagai support Fibonacci terdekat. Namun demikian, penembusan di bawah 5.250 dapat memicu kelanjutan koreksi menuju 5050. Berdasarkan indikator, MACD menandakan momentum bearish. Hold atau Buy on weakness pada rentang harga 5.050–5.200 dengan target harga terdekat di 5.625.
- Rekomendasi: Buy on weakness
- Support: Rp 5.050
- Resistance: Rp 5.625, Rp 5.950, Rp 6.100, Rp 6.250 dan Rp 6.550
4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
BBRI ditutup melemah di level 4.940 pada 2 Oktober 2024. BBRI sedang berada dalam rebound minor dan diperkirakan akan melanjutkan koreksi menuju 4.830 karena harga telah menembus di bawah 5.000 yang sebelumnya merupakan support Fibonacci terdekat. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish. Hold atau Accumulative buy pada rentang harga 4.850–4.890 dengan target harga terdekat di 5.425.
- Rekomendasi: Accumulative buy
- Support: Rp 4.660
- Resistance: Rp 5.425, Rp 5.575, Rp 5.750, Rp 5.950 dan Rp 6.200
Baca Juga: Wall St Rabu (2/10): S&P 500 Ditutup Flat, Fokus Data Pekerjaan AS dan Timur Tengah
5. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
CPIN ditutup menguat di level 4.730 pada 2 Oktober 2024. CPIN sedang dalam tren turun menuju support Fibonacci 4550 karena harga telah menembus ke bawah fraktal 4.760. CPIN diperkirakan akan memulai pembalikan tren selama tidak menembus support di 4.550. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish. Hold atau buy on weakness pada rentang harga 4.550 – 4.650 dengan target harga terdekat di 4.920.
- Rekomendasi: Buy on weakness
- Support: Rp 4.550
- Resistance: Rp 4.920, Rp 5.100, Rp 5.250, Rp 5.450 dan Rp 5.625
Sementara itu, Nico memberikan rekomendasi secara teknikal untuk perdagangan hari ini, antara lain:
1. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
- Harga penutupan: Rp 2.940
- Target harga: Rp 3.200
- Support: Rp 2.800
- Resistance: Rp 3.230
2. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
- Harga penutupan: Rp 1.580
- Target harga: Rp 1.630
- Support: Rp 1.560
- Resistance: Rp 1.640
3. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
- Harga penutupan: Rp 1.545
- Target harga: Rp 1.600
- Support: Rp 1.450
- Resistance: Rp 1.620
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News