Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
Ia mengharapkan Pemilu kali ini hanya berjalan satu putaran saja, namun jika memang terjadi dua putaran, menurutnya tidak akan terjadi kekhawatiran yang besar terhadap pasar modal, selama Pemilu berjalan dengan lancar.
Alfred menilai, hasil kemenangan Paslon 2 dan Paslon 3 berpotensi memberikan sentimen positif bagi pasar, meskipun sifatnya hanya sementara saja. Ia meyakini bahwa proses Pemilu kali ini akan berjalan dengan kondusif.
"Pemilu yang dilaksanakan di tahun ini, seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga yang akan menjadi tenaga yang kuat untuk pemulihan atau percepatan pertumbuhan ekonomi global di tahun 2025. Jadi menurut saya, yang diperlukan lebih kepada Pemilu yang berjalan aman dan baik, supaya kita bisa ikut dalam momentum tersebut," katanya.
Baca Juga: Saham ABBA & MARI Melejit Terdongkrak Spekulasi Erick Thohir Jadi Cawapres Prabowo
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menimpali bahwa capres pilihan pasar tergantung dari survei kepuasan kinerja Jokowi selama menjabat dua periode.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh peneliti utama indicator politik Indonesia yaitu Prof. Burhanuddin Muhtadi yang menghasilkan Tingkat kepuasan kinerja Jokowi di atas 75%, angka tersebut bisa dibilang cukup bagus. Respons pasar saham ketika Jokowi terpilih pilpres juga selalu positif.
"Dari situ bisa dilihat bahwa yang menjadi penerus program Jokowi dan bisa menyempurnakannya. Perlu kita ketahui Jokowi ada kader partai PDIP, sedangkan Capres yg berasal dari kader PDIP adalah Ganjar Pranowo yang secara peluang besar akan meneruskan program Jokowi dan bisa menyempurnakan," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (31/1).
Adapun terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang saat ini ada beberapa pihak yang bisa saja akan merevisi rencana pembangunan IKN. Sedangkan Capres yang berada di pihak Jokowi akan siap melanjutkan IKN dan melanjutkan program hilirisasi, Capred tersebut yaitu Prabowo Subianto.
Baca Juga: Intip Prediksi Capres Favorit Pasar Modal dan Saham yang Kena Dampak Positif
"Sedangkan di satu pihak yaitu Anies Baswedan akan mengusung perubahan, terutama masalah IKN yang menurut timnya ini akan dikaji ulang seperti apa kelanjutannya," tuturnya.
Selain itu, pertimbangan Capres yang dinilai layak dan memiliki nilai tambah untuk menjadi presiden selain memiliki pengalaman, yaitu tidak mudahnya disetir terkait kebijakan perdagangan internasional bidang ekspor dan impor.
"Ambil contoh pemerintah Jokowi yang berani ambil langkah hilirisasi nikel dan banyak pihak asing yang tidak senang atas kebijakan tersebut dan mereka bisa melakukan perlawanan melalui kebijakan mereka nantinya," lanjut dia.
Sukarno memiliki pandangan yang sama dengan Alfred, siapapun presiden yang akan terpilih, selama tercipta suasana yang kondusif dan tidak menimbulkan kekacauan respon pasar akan tetap positif.
Baca Juga: Donald Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Memiliki Foto Tahanan
Menurut Sukarno, harapan pelaku pasar modal adalah Capres bisa meningkatkan investasi di sektor riil, terutama di sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi lalu mempermudah akses permodalan bagi UMKM dan perusahaan rintisan, serta meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat, memperkuat penegakan hukum dan peraturan pasar modal, meningkatkan peran pasar modal dalam pembiayaan infrastruktur, dan pembangunan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News