Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) justru menguntungkan beberapa emiten yang melakukan ekspor. Salah satunya PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD). Seiring kenaikan dollar, emiten ini mendulang cuan ke kantong pendapatannya.
“Menguntungkan tentu, karena revenue WOOD sebagai perusahaan orientasi ekspor dalam dollar AS. Sekitar 70% pendapatan dalam dollar AS,” ungkap Direktur Keuangan WOOD, Wang Sutrisno kepada KONTAN, Senin (3/9).
Sekedar informasi, porsi ekspor emiten ini cukup besar. Wang menjelaskan hingga Juni 2018, WOOD telah ekspor produk hampir 75% dari total pendapatan yang dihasilkan. Sekitar 48% diekspor ke AS, 17% ke Eropa, dan 10% ke Asia non Indonesia.
Karena semua produk WOOD diekspor, Wang menyebut patokan kurs yang ditetapkan tahun ini di level Rp 14.000. “Sehingga selisih kurs lebih tinggi dari patokan itu menjadi laba selisih kurs,” pungkasnya.
Wang memperkirakan dampak kenaikan kurs secara total juga memperhatikan hutang dalam valuta asing yang dimiliki WOOD. Valuta Asing yang tercatat akhir tahun lalu pada level US$ 1 sama dengan Rp 13.548. Sementara WOOD memiliki utang dalam dollar AS sebesar US$ 7,5 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News