kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Instrumen Investasi Tertekan Fed Rate, Ini Strategi untuk Investor


Kamis, 09 Maret 2023 / 07:10 WIB
Instrumen Investasi Tertekan Fed Rate, Ini Strategi untuk Investor


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang hawkish terkait Fed Rate untuk menurunkan inflasi Amerika Serikat (AS). Hal itu dapat menyebabkan penekanan pada kinerja instrumen investasi.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, investor dapat mengelola portofolio dengan menerapkan konsep diversifikasi portofolio. Reza memaparkan, aset-aset yang bagus untuk investasi adalah pasar uang, pendapatan tetap, saham, properti, dan emas.

“Alasan perlunya kombinasi dari aset-aset tersebut adalah untuk menciptakan diversification benefit serta melindungi portofolio investor dari volatilitas dan downside risk yang berlebih,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Rabu (8/3).

Dengan adanya pernyataan hawkish dari The Fed, maka cash dan deposito dolar AS juga masih menjadi pilihan yang menarik. Pasalnya, deposito merupakan safe haven asset dan memberikan imbal balik hasil yang tinggi.

“Porsi cash kembali kepada alokasi aset strategis yang dimiliki investor berdasarkan profil risiko,” ungkap dia.

Baca Juga: IHSG Masih Bisa Melaju, Jangan Panik Saat Pasar Terseret Hawkish The Fed

Menurut Reza, investasi tetap disesuaikan dengan alokasi aset strategis yang dimiliki investor berdasarkan profil risiko. Terkait rasio portofolio, Reza merekomendasikan rasio untuk investor konservatif adalah pasar uang 50%, obligasi 30%, dan saham 10%.

Rasio untuk investor moderat adalah pasar uang 40%, obligasi 40%, dan saham 20%. Sementara, rasio untuk investor agresif adalah pasar uang 40%, obligasi 30%, dan saham 30%.

“Diversifikasi tetap dilakukan, tetapi pasar uang tetap menjadi porsi yang paling besar,” pungkas Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×