kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Insentif PPnBM sokong sektor otomotif, Astra International (ASII) jadi top pick


Minggu, 20 Juni 2021 / 12:29 WIB
Insentif PPnBM sokong sektor otomotif, Astra International (ASII) jadi top pick
ILUSTRASI. Pemerintah perpanjang insentif PPnBM 100%


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan mobil kembali melambat pada bulan Mei 2021. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan wholesales secara nasional hanya 54.815 unit di bulan lalu. 

Asal tahu saja, penjualan wholesales tersebut turun 30,5% dibanding periode bulan April yang mencapai 78.908 unit.

Senasib, penjualan mobil untuk ritel pun mengalami penyusutan secara bulanan. Tercatat, sepanjang Mei, penjualannya hanya 64.175 unit atau turun 19,3% dari penjualan April yang sebanyak 74.499 unit.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menjelaskan, perlambatan volume penjualan mobil pada Mei tidak terlepas dari adanya Lebaran yang membuat hari kerja jauh lebih sedikit. 

Adapun, secara kumulatif, volume penjualan mobil hingga akhir Mei sudah mencapai 320.749 unit atau tumbuh 29,2% secara year on year (yoy).

“Angka tersebut sejauh ini masih inline karena telah memenuhi 41% dari proyeksi BRI Danareksa Sekuritas untuk volume penjualan mobil pada tahun ini,” kata dia dalam riset yang dirilis Senin (14/6). 

Baca Juga: Astra International (ASII) catat penjualan mobil mulai pulih

Sementara analis Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus bilang, volume penjualan mobil hingga akhir Mei 2021 telah memenuhi 42,1% dari proyeksinya untuk tahun ini. Ia bilang, meskipun pemerintah telah memberikan relaksasi PPnBM pada Maret-Mei, nyatanya penjualan mobil masih turun 15% dari level penjualan pre-covid.

Willinoy menjelaskan, salah satu penyebab mengapa para dealer tidak bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal dari adanya relaksasi PPnBM dalam tiga bulan kemarin adalah terbatasnya pasokan mobil seiring adanya kelangkaan pasokan semikonduktor secara global

“Selain itu, adanya ketidakpastian harga bagi yang membeli mobil secara pre-order setelah bulan Mei turut menjadi salah satu penyebab. Oleh karena itu, perpanjangan relaksasi PPnBM hingga Agustus menjadi langkah yang rasional untuk tingkatkan penjualan volume mobil,” imbuh Willinoy.

Memasuki Juni, Willinoy memperkirakan volume penjualan mobil masih akan cenderung turun seiring masyarakat yang menanti pernyataan resmi dari Menteri Keuangan terkait pengumuman relaksasi PPnBM. Namun, ia meyakini penjualan pada Juli dan Agustus akan kembali naik.

Sementara Stefanus optimistis dengan perpanjangan relaksasi PPnBM, volume penjualan mobil akan mencatatkan perbaikan, khususnya pada penjualan wholesales. Ia melihat, dengan permintaan yang meningkat, pada akhirnya akan membuat produksi mobil juga ikut meningkat untuk memenuhi permintaan tersebut. 

Ia pun masih mempertahankan volume penjualan mobil pada tahun ini sebanyak 780.000 unit. Sehingga proyeksinya, volume penjualan mobil setiap bulannya pada sisa tahun ini akan sebesar 65.000 unit.

“Dengan adanya relaksasi PPnBM, ditambah dengan pemulihan ekonomi yang berjalan dan harga komoditas yang solid seperti CPO dan logam industri, kami masih memberikan rating overweight untuk sektor otomotif dengan PT Astra International Tbk (ASII) sebagai top pick,” kata Stefanus.

Baca Juga: Gelar RUPSLB, Astra International (ASII) angkat Bambang Brojonegoro jadi komisaris

Menurut dia, ASII yang baru-baru ini meluncurkan model baru pada pangsa SUV, yakni Toyota Raize dan Daihatsu Rocky, dapat membantu perusahaan untuk mempertahankan market share mereka di atas 50%. 

Adapun, Stefanus memproyeksikan market share Astra pada penjualan mobil akan sebesar 52% pada tahun ini. Ia pun memberi rekomendasi buy untuk saham ASII dengan target harga Rp 7.500 per saham. 

Sementara Willinoy juga merekomendasikan buy ASII dengan target harga yang sama. Namun, Willinoy juga mengingatkan adanya potensi risiko dari lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini bisa mempengaruhi penjualan mobil.

Selanjutnya: Permintaan meningkat, Suzuki Indomobil Sales (SIS) berupaya penuhi permintaan pasar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×