kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inocycle Technology (INOV) raup pendapatan Rp 494,7 miliar di 2019


Kamis, 28 Mei 2020 / 19:02 WIB
Inocycle Technology (INOV) raup pendapatan Rp 494,7 miliar di 2019
ILUSTRASI. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) membukukan kenaikan kinerja di tahun 2019. Perusahaan yang memproduksi Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF) ini menorehkan kenaikan penjualan sebesar 25% menjadi Rp 494,7 miliar pada 2019.

Emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2019 silam ini mencatat kenaikan secara signifikan penjualan pada setiap segmen produknya. Segmen SFStaple Fiber menjadi kontributor terbesar dengan penjualan Rp 385 miliar atau tumbuh 29% yoy, diikuti oleh produk non-woven dengan Rp 63 miliar yang naik 20% yoy.

Kemudian pendapatan dari perabot rumah mencapau Rp 23 miliar atau hampir sama dari tahun sebelumnya, penjualan CF-Carded Fiber dengan kontribusi Rp 16,5 miliar atau naik 21% yoy dan penjualan produk lainnya Rp 7 miliar atau tumbuh 24% yoy.

Baca Juga: Dibayangi pandemi corona, ekspor industri manufaktur naik 7,14% di Januari-April 2020

Seiring dengan itu, laba tahun berjalan INOV juga melesat 40% dari Rp 16,0 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 22,5 miliar pada 2019. Direktur INOV Victor Choi mengatakan, tahun 2019 merupakan tahun dengan tingkat pencemaran plastik yang cukup tinggi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Berdasarkan riset dari Jambeck et. al. (2015) mengungkapkan Indonesia sebagai salah satu negara pencemar plastik terbesar di dunia. Indonesia menduduki posisi kedua sebagai negara yang kurang efisien dalam mengolah limbah plastiknya.

Pada tren yang mengkhawatirkan tersebut, Victor bilang, INOV berdiri sebagai salah satu perusahaan yang dapat mengolah sampah plastik secara effisien.

"Bisnis inti Inocycle adalah menciptakan nilai dari limbah plastik PET secara lokal dan mengurangi dampak potensial terhadap pencemaran plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau di laut,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (28/5).

Sebagai informasi, INOV telah beroperasi dalam mendaur ulang sampah plastik sejak 2011.

Terkait dampak Covid-19 terhadap bisnis INOV, Victor menjelaskan, sejauh ini memang permintaan global menjadi terganggu, namun pihaknya telah melakukan diversifikasi produk dengan mulai memproduksi masker dan alat pelindung diri (APD) dari polypropylene.

Baca Juga: Inocyle Technology (INOV) dapat kredit dari Bank IBK Indonesia (AGRS) US$ 7 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×