Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Self-regulatory organization (SRO), termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para stakeholder meluncurkan serangkaian inisiatif strategis pada tahun 2023 ini untuk mendukung pertumbuhan eksponensial pasar modal Indonesia.
Ada tiga hal utama inisiatif yang dilakukan BEI yakni perlindungan para investor, pendalaman pasar, dan sinergi juga konektivitas regional.
Adapun inisiatif BEI yang dijelaskan dan dibagi menjadi tujuh. Pertama, pengembangan integritas pasar dan perlindungan investor secara berkelanjutan, seperti implementasi papan pemantauan khusus, notasi khusus, dan tindakan pencegahan dan edukasi stakeholder pasar modal.
Baca Juga: Ditutup Menguat Hari Ini, Begini Proyeksi IHSG Jumat (11/8)
Kedua, peningkatan IPO & Listing, seperti papan utama new economy, e-registration, pengembangan e-ipo, idx incubator & papan akselerasi (mengakomodasi ukm/start up untuk dapat listing).
Ketiga, adanya inisiatif environmental, social, and governance (ESG), seperti pengembangan bursa karbon, ESG scoring pada website idx, dan ESG showcase & exhibition.
Keempat, peningkatan likuiditas perdagangan, pengembangan sppa ebus, dan peningkatan sistem perdagangan dan pengawasan.
Kelima, mengopptimalisasikan produk pasar modal, waran terstruktur, dan single stock futures.
Baca Juga: Menghijau, Cek Harga Saham BUKA dan GOTO di Penutupan Bursa Kamis (10/8)
Keenam, mereview layanan data BEI.
Ketujuh, melakukan pengembangan cloud computing untuk menjawab kebutuhan perkembangan pasar modal yang berkembang pesat khususnya anggota bursa.
Performa pencatatan saham BEI juga telah berhasil menorehkan 63 pencatatan efek saham dengan nilai fund raised sebesar Rp 49,19 triliun, 70 emisi obligasi, 2 Exchange-Traded Fund (ETF) baru, 1 Efek Beragun Aset-Surat Partisipasi (EBA-SP), dan 82 Waran Terstruktur sepanjang tahun 2023.
Baca Juga: Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Melandai pada Juli, Intip Prospeknya ke Depan
Performa pencatatan efek saham tersebut merupakan yang tertinggi apabila dibandingkan dengan bursa saham lain di ASEAN.
Sampai dengan saat ini, telah terdapat 886 perusahaan tercatat saham dan 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News