Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Di awal pekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat. Jumat (24/4) laju IHSG ditutup melemah 0,02% ke level 5.435,35. Selama sepekan indeks naik tipis 0,46%.
Sementara laju bursa Asia akhir pekan lalu terlihat menguat 0,55% ke level 156,04. Level tersebut sekaligus menjadi level tertingginya, sehingga selama sepekan bursa Asia naik 1,50%.
Analis NH Korindo Securities Reza Priyambada berpendapat, pelemahan indeks lokal di akhir pekan lalu itu dipicu oleh rilis kinerja beberapa emiten terutama dari sektor perkebunan yang mengalami pelemahan. Kembali melemahnya laju rupiah juga turut direspon negatif oleh pasar. Sehingga terlihat asing kembali mencatat net sell Rp 261,07 miliar.
Sementara laju bursa saham Asia dinilai Reza cenderung bergerak variatif. Bahkan laju bursa Tiongkok dan sekitarnya turut variatif dimana HSI menguat namun, Shanghai dan Shenzen melemah. Tak hanya itu, pelemahan juga dipicu oleh adanya aksi ambil untung. "Terutama indeks Nikkei yang berbalik melemah setelah pelaku pasar memanfaatkan penguatan dalam beberapa hari terakhir untuk jualan," papar dia.
Eddy Wijaya, Analis Sinarmas Sekuritas mengatakan di awal pekan IHSG akan dipengaruhi oleh data durable goods orders Amerika yang diperkirakan berada di level 0,53% month to month (mtm) dari sebelumnya di level -1,4% mtm. Sedangkan dari dalam negeri, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turut memberikan sentimen terhadap indeks.
Kemudian dari sisi teknikal Reza melihat, indikator MACD kembali gagal membentuk golden cross dengan histogram negatif yang lebih panjang. Indikator RSI dan stochastic pun melanjutkan pergerakan turun. Meski begitu, ia berharap bursa saham global dapat memberikan sentimen positif sehingga dapat membalikkan posisi IHSG ke zona hijau.
Dengan demikian, Reza menerka IHSG pada Senin besok dapat menguat di kisaran 5.400-5.450. Sementara Eddy memprediksi IHSG bergerak mixed melemah di 5.418-5.458. Eddy juga merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan yakni, TLKM, BEST, SRIL, dan LPCK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News