kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inikah saham-saham yang berpeluang mendorong window dressing?


Minggu, 08 Desember 2019 / 20:35 WIB
Inikah saham-saham yang berpeluang mendorong window dressing?
ILUSTRASI. Penumpang bus Transjkarta melintasi layar pergerakan saham di jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Rabu (27/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah memulai fase window dressing.


Reporter: Dityasa H Forddanta, Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

Jika ditelisik jauh ke belakang, sektor bank sejatinya bukan yang paling favorit ketika terjadi window dressing. Selama sepuluh tahun ke belakang, saham sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan justru paling sering muncul alias naik di setiap Desember.

Sebut saja, saham SSIA yang sudah muncul empat kali selama window dressing tiap Desember. Saham ADHI, PTPP, WIKA dan WSKT juga selalu muncul, masing-masing tiga kali di Desember pada tahun yang berbeda.

Baca Juga: Review IHSG: Akhirnya Rebound

Sektor mendapat angin dari geliat pembangunan. Salah satunya, di Sumatra. Di masa mendatang, 19 belas kawasan industri bakal dikembangkan di sini.

Ini menjadi peluang bagi sektor konstruksi. "Faktor risikonya, investasi yang tidak terpenuhi, ketatnya likuiditas dan lambatnya realisasi kontrak baru," jelas Fauzan Luthfi Djamal, analis RHB dalam riset 2 Desember 2019.

Menurutnya, prospek saham konstruksi belum habis. Fauzan merekomendasikan saham WSKT. Dia memberikan target harga Rp 2.700 per saham.

Baca Juga: Analis memproyeksi IHSG tahun depan bisa menyentuh level 6.750

Mimi merekomendasikan trading buy saham BBRI dengan target harga Rp 4.800 per saham. Saham BBCA juga bisa menjadi alternatif karena likuiditasnya yang kuat dengan rekomendasi trading buy saham ini dengan target harga Rp 38.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×