kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini yang perlu dilakukan pemerintah untuk menahan kenaikan CDS lebih lanjut


Selasa, 17 Maret 2020 / 21:40 WIB
Ini yang perlu dilakukan pemerintah untuk menahan kenaikan CDS lebih lanjut
ILUSTRASI. Warga mengamati layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/3/2020). Pemerintah perlu menumbuhkan optimisme pasar untuk menahan kenaikan persepsi risiko Indonesia.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah perlu menumbuhkan optimisme pasar untuk menahan kenaikan persepsi investor terhadap risiko investasi atau credit default swap (CDS). Asal tahu saja, saat ini CDS  Indonesia untuk tenor 5 tahun sudah menyentuh level 207,76 sekaligus rekor tertinggi sejak 2016.

Direktur Utama Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono mengungkapkan, kenaikan CDS yang terjadi saat ini dikarenakan situasi ketidakpastian tinggi saat ini dipersepsikan sebagai peningkatan potensi risiko. Alhasil, investor berasumsi akan kehilangan dana investasinya alias merugi.

"Mereka akan membeli CDS ke perusahaan asuransi yang menyediakannya. Seiring dengan meningkatnya permintaan ke perusahaan asuransi, maka premi yang harus dibayar (harga CDS) juga pasti meningkat," jelas Wahyu kepada Kontan, Selasa (17/3).

Baca Juga: CDS Indonesia akan terus naik selama virus corona belum mereda

Untuk itu, Wahyu menilai langkah menurunkan risiko CDS saat ini adalah dengan meyakinkan investor bahwa dana yang mereka investasikan dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) di Indonesia aman.

"Pemerintah harus dapat menunjukkan melalui indikator makroekonomi yang kuat dan meyakinkan," tegasnya.

Ke depan, Wahyu menilai pergerakan CDS Tanah Air masih sangat bergantung pada sentimen utama saat ini, yakni penyebaran virus corona atau Covid-19. Di mana, saat ini penyebaran virus corona belum menunjukkan adanya tanda-tanda bakal mereda.

Baca Juga: Risiko masih tinggi, CDS Indonesia berpotensi melanjutkan kenaikan

Bahkan, Wahyu menilai penyebaran virus corona saat ini justru semakin meluas terbukti dengan semakin banyaknya negara yang melakukan lockdown. Seiring dengan kondisi tersebut, maka tingkat ketidakpastian di pasar keuangan juga semakin tinggi.

"Investor masih akan bertambah khawatir akan keselamatan investasinya. Dengan melihat sentimen negatif tersebut, maka CDS berpotensi kembali naik," tandasnya.

Baca Juga: Minat terhadap lelang SUN turun, pelaku pasar menunggu dua hal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×