Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah perlu menumbuhkan optimisme pasar untuk menahan kenaikan persepsi investor terhadap risiko investasi atau credit default swap (CDS). Asal tahu saja, saat ini CDSÂ Indonesia untuk tenor 5 tahun sudah menyentuh level 207,76 sekaligus rekor tertinggi sejak 2016.
Direktur Utama Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono mengungkapkan, kenaikan CDS yang terjadi saat ini dikarenakan situasi ketidakpastian tinggi saat ini dipersepsikan sebagai peningkatan potensi risiko. Alhasil, investor berasumsi akan kehilangan dana investasinya alias merugi.
"Mereka akan membeli CDS ke perusahaan asuransi yang menyediakannya. Seiring dengan meningkatnya permintaan ke perusahaan asuransi, maka premi yang harus dibayar (harga CDS) juga pasti meningkat," jelas Wahyu kepada Kontan, Selasa (17/3).
Baca Juga: CDS Indonesia akan terus naik selama virus corona belum mereda
Untuk itu, Wahyu menilai langkah menurunkan risiko CDS saat ini adalah dengan meyakinkan investor bahwa dana yang mereka investasikan dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) di Indonesia aman.
"Pemerintah harus dapat menunjukkan melalui indikator makroekonomi yang kuat dan meyakinkan," tegasnya.
Ke depan, Wahyu menilai pergerakan CDS Tanah Air masih sangat bergantung pada sentimen utama saat ini, yakni penyebaran virus corona atau Covid-19. Di mana, saat ini penyebaran virus corona belum menunjukkan adanya tanda-tanda bakal mereda.
Baca Juga: Risiko masih tinggi, CDS Indonesia berpotensi melanjutkan kenaikan
Bahkan, Wahyu menilai penyebaran virus corona saat ini justru semakin meluas terbukti dengan semakin banyaknya negara yang melakukan lockdown. Seiring dengan kondisi tersebut, maka tingkat ketidakpastian di pasar keuangan juga semakin tinggi.
"Investor masih akan bertambah khawatir akan keselamatan investasinya. Dengan melihat sentimen negatif tersebut, maka CDS berpotensi kembali naik," tandasnya.
Baca Juga: Minat terhadap lelang SUN turun, pelaku pasar menunggu dua hal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News