Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
Ke depan, Suluh juga melihat adanya peluang bagi Harga emas Antam kembali naik karena aksi panic buying, dan langkah investor untuk mengalihkan asetnya dari saham ke emas fisik. Meskipun begitu, kenaikan harga tidak melulu menjamin adanya kenaikan permintaan emas.
Suluh menilai pelaku pasar saat ini sudah semakin cermat untuk bertransaksi jangka pendek atau panjang. Sehingga, prinsip Buy on Low dan Sell on High masih akan dipegang.
Baca Juga: Investor bimbang, harga emas melemah nyaris 1%
"Potensi Rp Rp 1.000.000 per gram bisa terjadi jika ada lockdown. Semoga masih bisa diterapkan social distance dan kebijakan pelonggaran lainnya," tuturnya.
Di sisi lain, sentimen pergerakan dollar AS masih akan menjadi perhatian Bank Indonesia (BI) untuk melakukan intervensi pasar. Sehingga ruang bagi nilai tukar rupiah untuk kembali menguat cukup terbuka, meskipun tidak signifikan.
Dia menjelaskan, instrumen emas spot atau derivative lebih banyak dipilih dikarenakan tren rebound yang terlihat. Emas spot berpeluang kembali ke level US$ 1.700 dalam waktu dekat seiring stimulus ekonomi AS ketika nanti diluncurkan.
Baca Juga: Melonjak 3%, harga emas hari ini tembus level US$ 1.600
Secara tidak langsung, harga emas Antam akan ikut naik karena faktor emas spot. Sebaliknya, kenaikan justru akan tertahan jika rupiah menguat di bawah US$ 16.000 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News