Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG berakhir di zona merah dengan penurunan 1,21% ke posisi 5.082,99 pada perdagangan Jumat (24/7). Ini menjadi penurunan terdalam selama lima hari perdagangan terakhir.
Meskipun begitu, sebenarnya IHSG cenderung bergerak variatif pada pekan ini. Jika dilihat dalam seminggu ke belakang, IHSG masih mencatatkan kenaikan tipis 0,07%.
Baca Juga: Begini strategi Unilever Indonesia (UNVR) memacu penjualan di semester II
Akan tetapi, investor asing masih mencatatkan aksi jual di seluruh pasar dengan nilai bersih Rp 973,21 miliar dalam sepekan ke belakang. Dari segi nilai, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) menjadi tiga saham yang paling banyak dilepas asing.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, sektor yang mendorong penurunan IHSG pada hari kemarin adalah barang konsumsi dan aneka industri. Pasalnya, kedua sektor tersebut mencatatkan penurunan terdalam, yakni 1,86% dan 1,76%.
"Pelemahan IHSG juga diakibatkan oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap adanya resesi yang mana Bank Indonesia memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 akan negatif," tutur Dennies dalam risetnya, Jumat (24/7).
Di samping itu, pergerakan IHSG juga masih dibayangi oleh tingginya kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi.
Baca Juga: BEI mengevaluasi LQ45 dan IDX30, saham-saham ini jadi penghuni baru
Sementara itu, Analis Trimegah Sekuritas Rovandi menilai, penurunan dalam IHSG yang terjadi pada akhir pekan ini disebabkan oleh banyaknya laporan keuangan semester I-2020 yang berada di bawah ekspektasi pasar.