Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memperoleh angka penjualan bersih sebesar Rp 21,77 triliun pada semester pertama 2020 atau naik tipis 1,5% ketimbang penjualan pada semester 1 2019.
Pertumbuhan penjualan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan domestik sebesar 1,6%. Namun, jika melihat kinerja pada kuartal II saja, penjualan UNVR turun tipis 1,6%.
Baca Juga: Disetujui dalam RUPST, Unilever (UNVR) akan tebar dividen final Rp 107 per saham
Dalam keterbukaan informasi, Arif Hudaya, Direktur Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk mengatakan, kuartal II memang merupakan periode yang penuh tantangan terutama untuk unit Unilever Foods Solution (UFS) yang konsumennya adalah hotel, restoran & café (Horeca).
Sejalan dengan adanya relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), UNVR menyiapkan sejumlah strategi guna memacu penjualan pada paruh kedua tahun ini.
Sancoyo Antarikso, Governance and Corporate Affairs Director Unilever Indonesia mengatakan, saat ini Unilever Indonesia tengah fokus pada produk-produk inti dan memprioritaskan Stock Keeping Unit (SKU) yang berhubungan dengan kesehatan.
Ia bilang, di tengah pandemi Covid-19 permintaan terhadap produk kesehatan dan kebersihan mengalami kenaikan. Makanya, UNVR kini melipatgandakan produksi hand sanitizer Lifebuoy sebanyak 100 kali lipat dalam waktu beberapa minggu. "Dalam waktu yang begitu singkat, kami menggenjot pasokan kami secara besar-besaran serta mengakses kemasan baru," ujarnya pada Kontan, Jumat (24/7).
Baca Juga: IHSG anjlok 1,21% ke 5.082 ke pada akhir perdagangan Jumat (24/7), asing lepas TLKM
Selain itu, sambung Sancoyo, inovasi juga menjadi fokus yang tak kalah penting bagi UNVR. Baru-baru ini dalam kurun waktu 6 minggu UNVR berhasil melahirkan terobosan baru berupa produk spray higienis.
Ke depannya, UNVR tetap melihat peluang-peluang untuk mengembangkan produk lainnya. "Selain itu, kami juga memastikan ketersediaan barang bagi konsumen, ini juga sangat penting," pungkasnya.
Sebagai informasi, pada tahun ini UNVR mengalokasikan belanja modal kurang lebih sama seperti tahun lalu yakni Rp 1,1 triliun. Hingga kuartal pertama tahun ini, UNVR sudah menyerap belanja modal sebesar Rp 200 miliar yang salah satunya digunakan untuk menambah kapasitas produksi. Hanya saja, UNVR juga menyesuaikan penggunaan belanja modal dengan kondisi saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News