Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Remax Capital meyakini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menyentuh level 5.000 di akhir tahun nanti. Indikasi pencapaian level itu akan terlihat jika indeks mulai menyentuh level 4.550, sebaliknya jika ke level 4.450 maka, indeks akan kembali terkoreksi.
Co-founder Remax Capital, Lucky Bayu Purnomo menjelaskan, pergerakan indeks akan ditopang sentimen tahun pemilihan umum (pemilu) yang akan merangsang manuver di beberapa sektor saham. "Terutama sektor infrastruktur dimana sinyal ini sudah ditangkap PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) yang melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di tahun lalu," terang Lucky kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/2).
Di sisi lain, pertumbuhan tingkat foreign direct investment (FDI) menunjukkan adanya minat investor asing terhadap Indonesia. Menurut Lucky, investor asing mulai melirik sektor perbankan, retail, dan infrastruktur.
Dari sektor perbankan, Lucky bilang agar investor mencermati saham-saham berkapitalisasi besar seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). "Sementara, dari infrastruktur diwakili PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), WSKT, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)," tambah Lucky.
Lucky juga menambahkan, selain dua sektor tadi, investor bisa mencermati sektor manufaktur yang diwakili saham produsen semen seperti PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).
Lucky juga optimistis dengan saham yang bergerak di sektor properti. "Namun saham sektor pertambangan, terutama batubara masih dalam koreksi," jelas Lucky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News