Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Berinvestasi dalam perdagangan forex dan komoditas bukan lagi hal yang baru. Namun investor tetap harus berhati-hati dalam menjatuhkan pilihan.
Ariston Tjendra, Kepala Riset PT Monex Investindo Futures mengingatkan dalam melakukan trading sebaiknya investor juga memperhatikan komponen spread atau selisih antara harga penawaran dan harga permintaan.
“Karena banyak fokus ke komisi, orang jadi melupakan biaya lain. Kadang tawaran komisinya rendah tetapi biaya spread-nya tinggi,” ujar Ariston Tjendra, Kepala Riset PT Monex Investindo Futures dalam keterangan persnya, Selasa (11/7).
Menurutnya selain mempertimbangkan komisi, juga harus dilihat bagaimana biaya spread yang ditawarkan para pialang. Tanpa disadari terkadang biaya spread yang dikenakan hampir menyamai biaya komisi.
Belum lagi kecenderungan yang terjadi selama ini beberapa pialang menerapkan biaya spread yang tetap untuk semua mata uang dan komoditas yang diperdagangkan. “Monex memberikan spread yang sangat rendah mendekati nol,” imbuhnya.
Kata Ariston ketentuan ini sudah mulai diterapkan sejak tahun 2015 lalu, tetapi belum banyak investor yang menyadarinya. Saat ini jumlah investor Monex mencapai 20 ribu. Sebagian besar lebih banyak menggemari investasi emas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News