kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi Telkom menghadapi penurunan bisnis non data


Minggu, 14 Oktober 2018 / 08:42 WIB
Ini strategi Telkom menghadapi penurunan bisnis non data
ILUSTRASI. Logo PT Telekomunikasi Indonesia


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) terus berupaya untuk meningkatkan kinerja di sisa tahun 2018 ini.

Vice President Corporate Communication TLKM Arif Prabowo mengatakan, pihaknya tengah berupaya memperbaiki kinerja dari segmen telepon yang memang tengah turun sepanjang empat kuartal terakhir ini.

Arif bilang, tren penurunan segmen telepon terjadi di manapun di seluruh dunia. Bahkan di negara lain penurunan segmen telepon terjadi lebih cepat daripada di Indonesia. "Adanya aplikasi over the top (OTT) yang dapat memberikan layanan komunikasi suara maupun pesan singkat merupakan faktor yang mempengaruhi penurunan segmen telepon," kata Arif kepada kontan.co.id, Kamis (11/10).

Ia melanjutkan bahwa yang mungkin akan dilakukan terkait dengan kondisi tersebut adalah dengan memperlambat penurunan yang terjadi. TLKM menawarkan paket voice dan SMS kepada pelanggannya untuk dapat melakukan panggilan dan SMS lebih hemat melalui paket tersebut. "Sedangkan pada layanan jaringan tetap, kami sudah melakukan bundling layanan triple-play (telepon, akses internet dan TV berbayar) dan dual-play (telepon dan internet atau internet dengan TV berbayar) dengan brand IndiHome," ujarnya.

Ia menambahkan, penawaran paket menarik dan bundling layanan tersebut merupakan strategi TLKM untuk memperlambat penurunan segmen telepon. TLKM pun mengoptimalkan usaha untuk memonetesasi layanan data dan broadband.

Selanjutnya, Arif mengungkapkan bahwa dengan menaikkan harga paket data, pihaknya tetap optimis dengan pertumbuhan kinerja perusahaan di semester II 2018 ini. TLKM pun menerapkan berbagai strategi marketing dan pricing untuk memonetisasi data, serta terus konsisten melaksanakan pembangunan infrastraktur," imbuhnya.

Riset NH Korindo Sekuritas menyebut, kontribusi pendapatan dari segmen telepon konsisten turun menjadi 33,9%, 31,5%, 30%, dan 28,1% pada empat kuartal berturut-turut. Kontribusi pendapatan segmen data, internet, dan jasa IT tercatat naik menjadi 46,5%, 41,3%, 49,5%, dan 52,5%.

Menyadari transisi ini, pada periode enam bulan pertama tahun ini TLKM terus berinvestasi membangun infrastruktur seperti Satelit Merah Putih, sistem kabel bawah laut Indonesia Global Gateaway (ICG), dan 14,978 BTS yang naik 20% secara year on year pada periode Juni 2018.

Maka, Arif pun berharap kontribusi segmen paket data, internet dan jasa IT semakin meningkat sejalan dengan tingginya permintaan akses data, internet dan jasa IT.

Arif menambahkan, segmen data, internet & IT service mengontribusi mencapai 50,9% atau sebesar Rp 32,74 triliun, dan tumbuh cukup tinggi sebesar 20,7% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Kalau untuk voice dan SMS, kami berupaya untuk menekan penurunan. Sedangkan untuk segmen data, internet dan IT, kami berupaya menaikkan growth minimal sebesar growth di semester I," katanya.

Tahun ini, TLKMĀ  menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 30 triliun atau sekitar 25% dari pendapatan tahun lalu. "Sekitar 50% anggaran capex digunakan untuk bisnis mobile. Sisanya, sekitar 30% digunakan untuk anggaran fixed broadband (jaringan internet) IndiHome dan 20% digunakan untuk pengembangan bisnis lainnya," jelasnya.

Ia bilang hingga akhir semester I 2018, TLKM telah membelanjakan capex sebesar Rp 14,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×