Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun, kinerja reksadana pendapatan tetap tercatat paling moncer di antara jenis reksadana lainnya.
Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dari Infovesta 90 Fixed Income Fund Index berhasil tumbuh 1,74% secara tahunan. Sementara sepanjang bulan Februari, kinerja reksadana pendapatan tetap naik 0,13% dibandingkan bulan sebelumnya.
Salah satu reksadana pendapatan tetap yang mencatatkan kinerja mumpuni adalah Mandiri Investasi Obligasi Nasional. Produk reksadana kelolaan Mandiri Manajemen Investasi (MMI) ini berhasil tumbuh 4,53% di bulan lalu. Jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan reksadana pendapatan tetap.
Baca Juga: Kinerja reksadana pendapatan tetap paling mantap sepanjang 2020
Alvin Pattisahusiwa, Direktur Utama MMI menjelaskan, pihaknya menerapkan cara aktif dalam memilih durasi dan underlying sebagai racikan strategi dalam mengelola Mandiri Investasi Obligasi Nasional.
“Jadi kami secara aktif memilih durasi dan underlying baik surat utang negara (SUN) denominasi dolar Amerika Serikat (AS) secara dominan. Atau bisa juga secara taktikal di SUN denominasi rupiah guna mendapatkan kinerja optimal,” terang Alvin kepada Kontan.co.id, Senin (2/3).
Selain itu, Alvin juga menyebut, faktor penguatan harga SUN denominasi dolar AS turut membantu mengangkat kinerja Mandiri Investasi Obligasi Nasional. Ditambah lagi, MMI secara aktif juga melakukan pengelolaan dari sisi durasi, denominasi, hingga tenor portofolionya.
Melihat kondisi makro ekonomi saat ini, Alvin yakin Mandiri Investasi Obligasi Nasional akan mempunyai prospek yang baik ke depannya. Kebijakan moneter yang masih longgar dan yield obligasi yang masih menarik menjadi faktor utama pendukung.
“Dengan isi portofolio yang sebagian besar merupakan SUN berdenominasi dolar AS, kami optimistis masih akan melanjutkan kinerja positif kami hingga akhir tahun nanti,” tutur Alvin.
MMI menargetkan pada akhir tahun Mandiri Investasi Obligasi Nasional mampu mencatatkan pertumbuhan berkisar di angka 10%.
Selain Mandiri Investasi Obligasi Nasional, reksadana pendapatan tetap yang berhasil mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata Infovesta 90 Fixed Income Fund Index adalah Panin Dana Pendapatan Utama.
Baca Juga: Yield SUN kembali menanjak, investor masih wait and see
Berdasarkan data Infovesta Utama, reksadana yang dikelola oleh Panin Asset Management (PAM) ini berhasil tumbuh 2,86% hingga akhir Februari. Sementara secara bulanan berhasil tumbuh sebesar 1,12% .Kinerja tersebut membawa Panin Dana Pendapatan Utama menjadi reksadana berkinerja tertinggi nomor lima.
Direktur PAM Rudiyanto menyatakan, strategi mengisi portofolio Panin Dana Pendapatan Utama dengan bobot obligasi korporasi berkisar 80% - 95% berbuah manis.
“Selama Januari - Februari ketika ada penurunan harga obligasi pemerintah, untungnya presentase obligasi korporasi turunnya lebih kecil. Dengan bobot obligasi korporasi yang lebih berat membuat kinerjanya bisa lebih baik,” tutur Rudiyanto.
Dengan besarnya porsi obligasi korporasi, Rudiyanto berharap harga obligasi korporasi bisa relatif lebih stabil hingga akhir tahun nanti. Sehingga Panin Dana Pendapatan Utama menjadi salah satu pilihan bagi investor dengan profil konservatif.
Baca Juga: Batavia Prosperindo AM pertahankan racikan portofolio di tengah virus corona
“Jika melihat kondisi saat ini, di mana suku bunga akan semakin bisa diturunkan dan kebijakan likuiditas masih tetap longgar, kami optimistis Panin Dana Pendapatan Utama bisa terus mencatatkan pertumbuhan positif,” kata Rudiyanto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News